Yehezkiel 12:26

"Hai anak manusia, lihatlah, kaum Israel berkata: Penglihatan yang dilihatnya itu ialah untuk hari yang jauh di depan, dan ia bernubuat tentang masa yang sudah lama lewat."

Simbol Wahyu dan Waktu VISION SOON

Ayat Yehezkiel 12:26 ini mengangkat sebuah isu penting mengenai persepsi manusia terhadap firman kenabian. Seringkali, ketika Tuhan berbicara melalui para nabi-Nya, pesan yang disampaikan terdengar jauh dan tidak relevan bagi pendengarnya, terutama jika pesan itu berkaitan dengan penghukuman atau janji yang belum terwujud. Kaum Israel dalam konteks ini menolak nubuat Yehezkiel karena mereka melihatnya sebagai gambaran untuk masa depan yang masih sangat jauh, atau bahkan sesuatu yang sudah berlalu dan tidak mungkin terjadi lagi. Mereka hidup dalam kepuasan diri atau keengganan untuk menghadapi kebenaran yang pahit.

Penolakan ini bukanlah hal yang baru. Sepanjang sejarah, banyak umat Tuhan yang cenderung meremehkan atau mengabaikan pesan-pesan ilahi yang dianggap tidak sesuai dengan keinginan atau pandangan dunia mereka. Penglihatan kenabian seringkali ditafsirkan secara dangkal atau disalahpahami karena kurangnya pemahaman rohani dan hati yang keras. Mereka menganggap nubuat itu hanyalah cerita atau ramalan abstrak yang tidak akan pernah terwujud dalam kehidupan mereka. Kehidupan sehari-hari yang nyaman atau kekhawatiran akan masalah yang lebih mendesak membuat mereka kehilangan kepekaan terhadap suara Tuhan.

Namun, Firman Tuhan tidak pernah kembali sia-sia. Meskipun ditunda atau dianggap tidak relevan, firman itu memiliki waktu dan kepastiannya sendiri untuk digenapi. Pernyataan seperti "hari yang jauh di depan" atau "masa yang sudah lama lewat" adalah cara manusia untuk menolak kebenaran yang menuntut pertobatan dan perubahan. Yehezkiel, seperti nabi-nabi lainnya, diutus untuk menyampaikan pesan yang mungkin tidak populer, tetapi esensial untuk keselamatan umat. Pesan itu adalah panggilan untuk introspeksi, penyesalan atas dosa, dan pengembalian kepada ketaatan.

Dalam konteks modern, ayat ini dapat menjadi pengingat bagi kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Apakah kita menganggap pesan-pesan firman Tuhan, baik yang tertulis dalam Alkitab maupun yang disampaikan melalui para hamba-Nya saat ini, sebagai sesuatu yang "jauh di depan" atau "sudah berlalu"? Mungkin ada aspek-aspek kehidupan kita yang perlu dibersihkan, ada dosa yang perlu diakui, atau panggilan untuk pelayanan yang perlu direspon. Jangan sampai kita menutup hati kita karena merasa pesan itu tidak relevan bagi keadaan kita saat ini. Ketepatan waktu firman Tuhan terkadang baru kita sadari ketika peristiwa yang dinubuatkan mulai terbentang di hadapan kita.

Marilah kita memiliki hati yang terbuka dan telinga yang mau mendengar, agar kita dapat menangkap kebenaran ilahi dan menerapkannya dalam hidup kita. Firman Tuhan selalu berlaku dan selalu mendesak. Jangan sampai kita kehilangan berkat atau menghadapi konsekuensi karena meremehkan kehendak-Nya yang dinyatakan. Kebenaran yang disampaikan melalui Yehezkiel memiliki kekuatan yang sama hari ini untuk membimbing, memperingatkan, dan menguatkan kita.

Selalu ingat bahwa Yehezkiel 12:26 mengingatkan kita tentang pentingnya menyambut firman Tuhan dengan sikap yang benar.