"Maka bawalah persediaanmu untuk pengasingan pada waktu siang, di depan mata mereka, dan kamu harus memindahkan barang-barangmu untuk pengasingan pada waktu petang, di depan mata mereka, seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang mengungsi."
Visualisasi penggambaran pengungsi sesuai instruksi Yehezkiel
Kitab Yehezkiel dipenuhi dengan penglihatan-penglihatan simbolis yang disampaikan oleh nabi kepada bangsa Israel yang sedang dalam masa pembuangan. Ayat 12:4 merupakan bagian dari serangkaian tindakan dramatis yang diperintahkan Tuhan kepada Yehezkiel untuk menjadi tanda peringatan. Tindakan "membawa persediaan untuk pengasingan pada waktu siang" dan "memindahkan barang-barangmu untuk pengasingan pada waktu petang" adalah sebuah ilustrasi hidup tentang apa yang akan dihadapi oleh orang-orang Yehuda di Yerusalem.
Penglihatan ini bukanlah tentang kekacauan semata, melainkan sebuah instruksi yang jelas dan terperinci. Yehezkiel diperintahkan untuk melakukan tindakan ini secara terbuka, di depan mata masyarakat, sehingga pesan Tuhan dapat tersampaikan secara langsung dan tidak dapat diabaikan. Ini menunjukkan betapa seriusnya situasi yang dihadapi umat Tuhan dan betapa pentingnya agar mereka memahami konsekuensi dari ketidaktaatan mereka.
Perintah untuk melakukan tindakan pengungsian siang dan malam, serta cara memindahkan barang-barang, menggambarkan tiba-tiba dan mendesaknya bencana yang akan datang. Bangsa Israel tidak akan punya waktu untuk persiapan yang matang atau waktu yang cukup untuk mengumpulkan harta benda mereka. Segala sesuatu akan terjadi dengan cepat dan memaksa. Mereka akan dipaksa meninggalkan rumah dan tanah mereka, menjadi pengungsi yang tidak memiliki kepastian.
Meskipun ayat ini merujuk pada konteks historis bangsa Israel, maknanya memiliki resonansi universal yang kuat. Perintah Tuhan kepada Yehezkiel mengingatkan kita akan pentingnya kesiapan spiritual dan kesadaran akan janji-janji serta peringatan Tuhan. Kehidupan di dunia ini dapat dipandang sebagai sebuah perjalanan, dan kita sebagai umat beriman dipanggil untuk selalu siap menghadapi apa pun yang Tuhan rencanakan, baik yang bersifat ujian maupun berkat.
Pola penglihatan Yehezkiel mengajarkan bahwa Tuhan seringkali menggunakan cara-cara yang tidak konvensional untuk berkomunikasi. Ia menggunakan gambaran visual dan tindakan simbolis untuk menyoroti kebenaran-kebenaran rohani yang mendalam. Penglihatan ini juga menekankan bahwa tindakan Tuhan dalam sejarah adalah nyata dan memiliki dampak yang signifikan bagi kehidupan umat-Nya.
Lebih jauh lagi, ayat ini mendorong kita untuk merenungkan arti 'pengungsian' dalam kehidupan pribadi kita. Apakah kita siap jika sewaktu-waktu Tuhan memanggil kita untuk meninggalkan kenyamanan kita dan melangkah ke tempat yang tidak diketahui? Kesiapan ini bukan berarti hidup dalam ketakutan, melainkan hidup dalam keyakinan dan ketaatan, mengetahui bahwa Tuhan selalu menyertai umat-Nya di setiap langkah perjalanan. Yehezkiel 12:4 menjadi pengingat abadi tentang keadilan dan kasih Tuhan yang bekerja melalui rencana-Nya yang menyeluruh, bahkan ketika rencana itu melibatkan masa-masa sulit.