Yehezkiel 3:24

Lalu Roh itu masuk ke dalam aku dan mendirikan aku di atas kaki-Ku. Ia berbicara kepadaku dan berkata kepadaku: "Pergilah, masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintumu.

Simbol Roh Kudus

Ayat ini, Yehezkiel 3:24, mengungkapkan sebuah momen krusial dalam kehidupan nabi Yehezkiel. Setelah mengalami penglihatan ilahi yang luar biasa, Yehezkiel mendapati dirinya tidak berdaya, terbaring lemah di hadapan kemuliaan Tuhan. Namun, firman Tuhan segera datang melalui Roh Kudus. Perintah untuk "pergilah, masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintumu" mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Mengapa nabi harus menarik diri ke dalam tempat yang tersembunyi, sementara tugasnya adalah untuk berbicara kepada umat Tuhan?

Ternyata, ini bukanlah perintah untuk mengasingkan diri dalam arti pasif. Justru sebaliknya, ini adalah panggilan untuk perenungan mendalam dan penerimaan otoritas ilahi sebelum menghadapi tantangan yang luar biasa. Masuk ke dalam "kamar" yang tertutup menyimbolkan ruang pribadi di mana Yehezkiel dapat secara eksklusif berinteraksi dengan Tuhan, tanpa gangguan dunia luar. Di sanalah Roh Kudus memulihkan kekuatannya, "mendirikan aku di atas kaki-Ku," memberikan kemampuan fisik dan spiritual untuk menjalankan tugas kenabiannya.

Dalam konteks sejarah, Yehezkiel diutus pada masa pembuangan Babel. Umat Israel telah jatuh jauh dari Tuhan, dan tugas Yehezkiel adalah menyampaikan pesan penghakiman, namun juga harapan akan pemulihan. Menerima pesan seperti itu membutuhkan bukan hanya keberanian, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang kehendak Tuhan dan kekuatan yang hanya bisa berasal dari persekutuan yang intim dengan-Nya. Panggilan untuk menutup pintu adalah undangan untuk menenangkan diri, mendengarkan dengan saksama firman Tuhan, dan mempersiapkan hati untuk menjadi saluran pesan-Nya yang berkuasa.

Bagi kita hari ini, Yehezkiel 3:24 memiliki relevansi yang kuat. Di tengah kesibukan dunia yang tak henti-hentinya, seringkali kita merasa terkuras secara spiritual dan emosional. Pesan Tuhan seringkali tertimbun oleh kebisingan di sekitar kita. Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya mencari "kamar" pribadi kita – waktu dan ruang di mana kita dapat secara sadar menarik diri dari gangguan, berdoa, membaca Firman, dan merenungkan kebenaran ilahi. Di sinilah kita dapat merasakan pemulihan kekuatan, menerima bimbingan ilahi, dan memperlengkapi diri untuk melayani Tuhan dan sesama dengan lebih baik.

Roh Kudus yang mendirikan Yehezkiel adalah Roh yang sama yang bekerja dalam diri kita. Ia memberikan kekuatan, kejelasan, dan keberanian untuk menghadapi tantangan hidup dan menyatakan kebenaran Tuhan di dunia kita. Mematikan diri sejenak, menutup pintu dunia, bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah strategis untuk menguatkan diri dalam persekutuan dengan Sang Pencipta, agar kita dapat tampil menjadi saksi-Nya dengan setia, dipenuhi oleh kuasa-Nya. Yehezkiel 3:24 adalah pengingat abadi bahwa pelayanan yang efektif dimulai dari hubungan yang intim dengan Tuhan.