Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau naik tinggi dan menegakkan puncaknya di antara awan-awan, dan hatinya menjadi sombong karena keperkasaannya, maka Aku akan menyerahkannya ke tangan bangsa yang gagah perkasa, untuk diperlakukan sesuai dengan kekejaman mereka. Aku akan menghakiminya.
Ayat Yehezkiel 31:10 ini merupakan bagian dari gambaran kenabian yang lebih luas yang berbicara tentang kejatuhan Mesir, yang diwakili oleh pohon aras yang besar dan perkasa di Lebanon. Pohon aras ini, dengan ketinggiannya yang menjulang dan cabang-cabangnya yang rindang, melambangkan kekuatan, keagungan, dan kemakmuran suatu bangsa, dalam hal ini adalah Mesir. Ketinggiannya yang mencapai awan menunjukkan kesombongan dan rasa percaya diri yang berlebihan.
Dalam konteks Kitab Yehezkiel, umat Israel sering kali tergoda untuk mencari perlindungan dan mengandalkan kekuatan Mesir daripada bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Pohon aras yang digambarkan di sini mewakili kekuatan duniawi yang menipu. Ketinggian dan keperkasaannya, bukannya menjadi sumber perlindungan sejati, justru membuatnya menjadi sasaran kejatuhan.
Firman Tuhan yang disampaikan melalui Yehezkiel menegaskan bahwa kesombongan akan membawa kehancuran. "Karena engkau naik tinggi dan menegakkan puncaknya di antara awan-awan, dan hatinya menjadi sombong karena keperkasaannya," adalah inti dari kejatuhan pohon aras ini. Keangkuhan yang timbul dari kekuatan dan kemakmuranlah yang mengundang murka ilahi.
Poin penting dari ayat ini adalah peringatan tentang bahaya kesombongan, terutama ketika kekuasaan dan kehebatan duniawi menjadi fokus utama. Tuhan berjanji akan menyerahkan pohon aras ini (simbol Mesir) ke tangan bangsa yang gagah perkasa, yang akan memperlakukannya dengan kekejaman sesuai dengan kejahatannya. Ini mencerminkan intervensi Tuhan dalam sejarah untuk menghukum bangsa yang sombong dan tidak taat.
Bagi kita hari ini, Yehezkiel 31:10 mengajarkan pelajaran berharga tentang kerendahan hati dan ketergantungan kepada Tuhan. Kekuatan, kekayaan, dan pencapaian duniawi bisa menjadi berkat, tetapi ketika hal-hal tersebut menumbuhkan kesombongan dan mengalihkan fokus kita dari Tuhan, mereka bisa berubah menjadi sumber kehancuran. Sejarah mengajarkan bahwa bangsa-bangsa yang meninggikan diri di atas Tuhan pada akhirnya akan tumbang. Peringatan ini mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga hati dari kesombongan dan senantiasa menaruh kepercayaan kita pada Sang Pencipta yang Maha Kuasa, bukan pada kekuatan fana manusia.