Yehezkiel 43:13

"Inilah ukuran mezbah itu menurut hasta yang panjang: dari alasnya yang terendah, yang satu hasta tingginya, dan satu hasta lebarnya, dan pinggirnya pada tepinya, yang satu jengkal lebarnya. Itulah kaki mezbah itu."
Altar 1 Hasta 1 Hasta 1 Jengkal

Ayat Yehezkiel 43:13 memberikan gambaran rinci mengenai ukuran dan proporsi mezbah dalam penglihatan nabi Yehezkiel, khususnya mengenai alas mezbah. Penggambaran ini bukan sekadar detail arsitektural, melainkan memiliki makna teologis yang dalam. Ukuran yang spesifik ini menyoroti keseriusan dan kesempurnaan standar Tuhan dalam ibadah dan pengorbanan.

Makna Pengukuran Mezbah

Dalam Kitab Yehezkiel, terutama pasal 40-48, Tuhan memberikan visi mengenai Bait Suci yang baru dan tatanan ibadah yang akan datang. Pengukuran yang teliti, termasuk untuk mezbah persembahan korban bakaran, menegaskan kembali pentingnya ketaatan yang presisi dalam melayani Tuhan. Pengukuran "satu hasta tingginya, dan satu hasta lebarnya, dan pinggirnya pada tepinya, yang satu jengkal lebarnya" menunjukkan sebuah dasar yang kokoh dan proporsional untuk mezbah.

Hasta adalah satuan ukuran kuno yang kira-kira setara dengan panjang lengan dari siku hingga ujung jari. Jengkal adalah satuan ukuran yang lebih kecil lagi, yaitu jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari kelingking ketika direntangkan. Ketepatan ukuran ini mengindikasikan bahwa tidak ada ruang untuk ambiguitas atau kelalaian dalam hal-hal yang berkaitan dengan penyembahan kepada Tuhan. Setiap elemen memiliki tempat dan fungsinya yang telah ditentukan.

Simbolisme Altar dan Ibadah

Mezbah dalam Perjanjian Lama adalah tempat di mana korban dipersembahkan, yang menjadi simbol penebusan dan pendamaian dosa. Ukuran yang spesifik pada alas mezbah ini dapat diinterpretasikan sebagai dasar yang kokoh bagi seluruh sistem persembahan korban. Tanpa alas yang kuat dan benar, seluruh bangunan dan fungsinya akan terancam.

Bagi umat percaya di masa kini, mezbah ini mengingatkan kita akan pentingnya fondasi iman yang benar. Yesus Kristus adalah dasar dan puncak dari segala pengorbanan. Pengorbanan-Nya di kayu salib adalah pengorbanan yang sempurna dan final yang menutupi dosa-dosa kita. Yehezkiel 43:13, ketika dilihat melalui lensa Perjanjian Baru, dapat menjadi pengingat visual akan kesempurnaan pengorbanan Kristus yang menjadi dasar keselamatan kita.

Ketaatan dalam Ibadah Modern

Meskipun kita tidak lagi mempersembahkan korban binatang seperti di masa Perjanjian Lama, prinsip ketaatan yang diajarkan oleh pengukuran mezbah ini tetap relevan. Ibadah kita saat ini, yang mencakup doa, pujian, penyembahan, dan pelayanan, harus didasarkan pada Firman Tuhan dan dilakukan dengan hati yang tulus serta pikiran yang tertuju kepada-Nya. "Kaki mezbah" yang kokoh melambangkan pentingnya dasar yang kuat dalam hubungan kita dengan Tuhan. Segala sesuatu yang kita bangun dalam kehidupan rohani kita harus berakar pada kebenaran ilahi.

Ketika kita merenungkan Yehezkiel 43:13, biarlah itu mendorong kita untuk memeriksa kembali fondasi iman kita dan memastikan bahwa ibadah kita selalu layak bagi Tuhan, dilakukan dengan keseriusan, ketepatan, dan hormat yang sebesar-besarnya. Keindahan visual dan ketelitian pengukuran dalam visi Yehezkiel adalah pesan ilahi yang kekal tentang pentingnya kedekatan dan kesucian dalam berhadapan dengan Yang Maha Kudus.