"Dan inilah ukuran mezbah itu: dari tanah ke bawah sampai ke dasar pertama tiga hasta tingginya, dan lebarnya satu hasta, dan pinggirnya pada tepinya ke sekelilingnya setengah hasta lebarnya. Dan inilah tangganya mezbah itu menghadap ke timur."
Representasi visual dari Mezbah Bait Allah.
Kitab Yehezkiel sering kali membawa visi kenabian yang mendalam mengenai bait Allah, pemulihan, dan keilahian Tuhan. Dalam pasal 43, Tuhan memberikan petunjuk yang sangat rinci kepada nabi Yehezkiel mengenai Bait Allah yang baru, sebuah gambaran kenabian yang penuh makna dan simbolisme. Salah satu detail yang sangat spesifik adalah deskripsi mengenai mezbah, yang menjadi pusat perhatian dalam ibadah kuno. Ayat 14 dari pasal ini, Yehezkiel 43:14, memberikan ukuran yang jelas dan terukur untuk mezbah ini.
Ayat tersebut menyatakan, "Dan inilah ukuran mezbah itu: dari tanah ke bawah sampai ke dasar pertama tiga hasta tingginya, dan lebarnya satu hasta, dan pinggirnya pada tepinya ke sekelilingnya setengah hasta lebarnya. Dan inilah tangganya mezbah itu menghadap ke timur." Pengukuran ini bukanlah sekadar detail teknis semata. Sebaliknya, setiap dimensi dan penempatan memiliki signifikansi teologis yang mendalam. "Tiga hasta tingginya" bisa melambangkan kesempurnaan atau kesucian ilahi. "Lebarnya satu hasta" menekankan struktur yang kuat dan kokoh, sementara "pinggirnya setengah hasta" menunjukkan lapisan pelindung atau penahan yang diperlukan.
Fokus pada mezbah dalam visi Yehezkiel menegaskan kembali pentingnya kurban dan pendamaian dalam hubungan antara Tuhan dan umat-Nya. Mezbah adalah tempat di mana darah ditumpahkan, tempat di mana dosa diakui dan diampuni melalui korban yang dipersembahkan. Dalam konteks kenabian, mezbah ini tidak hanya merujuk pada struktur fisik, tetapi juga pada pengorbanan Kristus yang akan datang, yang merupakan kurban sempurna bagi dosa-dosa dunia. Tiga hasta tingginya mezbah juga dapat diartikan sebagai fondasi yang kokoh dan tinggi, tempat di mana umat dapat mendekati Tuhan.
Penempatan tangga mezbah yang menghadap ke timur juga merupakan detail penting. Timur sering kali melambangkan datangnya fajar baru, harapan, dan kehadiran Tuhan. Menghadap ke timur menandakan bahwa pendekatan kepada Tuhan melalui mezbah adalah sebuah undangan untuk menerima terang dan pembaharuan dari-Nya. Ini adalah titik di mana langit dan bumi bertemu, di mana manusia yang berdosa dapat bersatu kembali dengan Tuhan yang kudus.
Memahami ukuran dan deskripsi mezbah dalam Yehezkiel 43:14 mengajak kita untuk merenungkan kekudusan Tuhan, keadilan-Nya, dan kasih karunia-Nya yang mempersiapkan jalan bagi pendamaian. Setiap elemen dalam visi Bait Allah yang baru, termasuk ukuran mezbah yang spesifik, adalah pengingat akan rencana keselamatan Tuhan yang terperinci dan penuh kasih. Ini adalah janji tentang pemulihan total, di mana kehadiran Tuhan akan kembali memerintah umat-Nya dengan keadilan dan kekudusan yang tak bercela.