Yehezkiel 46:13 - Persembahan Harian yang Tak Terputus

"Pada waktu pagi, hari demi hari, haruslah kau sediakan bagi TUHAN seekor domba jantan yang tidak bercela, sebagai korban bakaran untuk setiap pagi."

Makna Kebaktian dan Ketaatan

Ayat Yehezkiel 46:13 berbicara tentang sebuah ritual ibadah yang sangat spesifik dan berulang: persembahan seekor domba jantan tanpa cacat setiap pagi. Bagi bangsa Israel kuno, ini adalah bagian penting dari hukum Taurat, sebuah pengingat harian akan kehadiran Allah, ketergantungan mereka kepada-Nya, dan kebutuhan akan pendamaian. Domba jantan yang sempurna melambangkan Yesus Kristus, Sang Anak Domba Allah, yang persembahan-Nya bersifat final dan sempurna untuk penebusan dosa umat manusia.

Perintah untuk mempersembahkan korban setiap pagi menekankan pentingnya konsistensi dan kesetiaan dalam beribadah. Ini bukan sekadar tugas seremonial, melainkan cerminan dari hati yang terus-menerus mencari hadirat Allah dan bergantung pada kerahiman-Nya. Pagi hari, sebagai awal dari hari yang baru, menjadi simbol harapan, permulaan yang segar, dan kesempatan untuk memulai segalanya dengan benar di hadapan Tuhan. Persembahan pagi ini mengajarkan kita untuk menjadikan hubungan dengan Tuhan sebagai prioritas utama di setiap awal hari.

Penerapan Spiritual di Masa Kini

Meskipun ritual persembahan hewan telah digenapi dalam Kristus, prinsip di balik Yehezkiel 46:13 tetap relevan. Bagi orang percaya masa kini, "domba jantan tanpa cela" adalah Kristus sendiri, yang iman kepadanya menghapuskan kebutuhan akan korban fisik lainnya. Namun, semangat dari persembahan harian ini dapat diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk ibadah modern yang mencerminkan dedikasi dan ketaatan yang sama.

Ini bisa berarti mendedikasikan waktu setiap pagi untuk doa pribadi, membaca Firman Tuhan, merenungkan kebaikan-Nya, atau sekadar menyanyikan pujian. Ini adalah tentang secara sadar menempatkan Allah di pusat kehidupan kita sejak awal hari. Ketika kita memulai hari dengan hati yang terfokus pada Tuhan, kita mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dengan kekuatan spiritual, kebijaksanaan ilahi, dan ketenangan yang hanya bisa Dia berikan. Persembahan pagi ini bukan lagi tentang ritual yang terpaksa, melainkan sebuah respons sukarela dari hati yang bersyukur atas kasih karunia yang telah diterima.

Inti dari Yehezkiel 46:13 adalah ajaran tentang kekudusan, ketaatan yang tak terputus, dan kesetiaan yang teguh kepada Allah. Ini adalah undangan untuk hidup dalam kesadaran konstan akan kehadiran-Nya, menghormati-Nya melalui setiap aspek kehidupan kita, dan mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang hidup dan kudus, mulai dari fajar hingga senja. Dengan memegang prinsip ini, kita dapat mengalami hari-hari yang lebih penuh makna, terarah, dan diberkati.