Yeremia 2:37

"Sesungguhnya, engkau akan berbalik dari padanya dengan tangan terbungkam; sebab TUHAN akan membuang orang-orang yang padamu engkau andalkan, dan engkau tidak akan beruntung dalam soal mereka."
Ilustrasi perlambangan Yeremia 2:37.

Ayat Yeremia 2:37 adalah sebuah penegasan yang kuat dari Nabi Yeremia mengenai konsekuensi dari ketidaksetiaan kepada Tuhan. Dalam konteks nubuatnya, Tuhan sedang berbicara kepada umat-Nya, Israel, yang telah berpaling dari perjanjian mereka dengan-Nya dan mencari perlindungan serta pertolongan dari sumber-sumber yang sia-sia. Ayat ini mengungkapkan bahwa kepercayaan yang salah tempat pada kekuatan duniawi atau pada diri sendiri akan berakhir dengan kekecewaan dan kehampaan.

Frasa "engkau akan berbalik dari padanya dengan tangan terbungkam" melukiskan gambaran kesia-siaan yang mendalam. Bayangkan seseorang yang pergi mencari sesuatu dengan penuh harapan, namun kembali dengan tangan kosong, tidak mendapatkan apa pun yang dijanjikan. Inilah yang akan dialami oleh umat yang berpaling dari Tuhan. Mereka mungkin telah membangun sekutu, mengandalkan kekuatan militer, atau menaruh harapan pada berhala-berhala mereka, tetapi semua itu akan terbukti tidak bernilai ketika tiba saatnya pertolongan dibutuhkan.

Pernyataan "sebab TUHAN akan membuang orang-orang yang padamu engkau andalkan" sangatlah tegas. Ini bukan sekadar ketidakmampuan dari pihak yang diandalkan, melainkan tindakan aktif dari Tuhan yang akan membuang atau menghancurkan mereka yang menjadi tumpuan harapan Israel. Ini bisa diartikan sebagai kehancuran kerajaan asing yang mereka andalkan, kegagalan para pemimpin duniawi, atau kehancuran berhala-berhala yang mereka sembah. Tuhan menunjukkan kedaulatan-Nya atas segala kekuatan di bumi. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan-Nya, dan mereka yang mencoba mencari perlindungan di luar Dia akan ditinggalkan.

Penting untuk memahami bahwa ayat ini bukan hanya sekadar peringatan negatif, tetapi juga sebuah panggilan untuk kembali kepada Tuhan. Di balik ancaman hukuman, tersirat sebuah janji: jika Israel mau berbalik kepada Tuhan, Dia akan menjadi sumber pertolongan dan perlindungan yang sejati. Kepercayaan kepada Tuhan seharusnya menjadi fondasi yang teguh, bukan hanya sebagai pilihan terakhir ketika segalanya gagal.

"Dan engkau tidak akan beruntung dalam soal mereka" menegaskan kembali bahwa segala usaha yang didasarkan pada ketergantungan pada sumber-sumber selain Tuhan akan sia-sia. Tidak akan ada keberuntungan, kesuksesan, atau kedamaian yang langgeng. Keberuntungan sejati dan keselamatan hanya dapat ditemukan dalam ketaatan dan kepercayaan kepada Sang Pencipta. Ayat ini mengundang kita untuk merenungkan di mana kita menaruh harapan terbesar kita. Apakah kita mengandalkan kekuatan kita sendiri, kekayaan, popularitas, atau hubungan duniawi? Atau kita menaruh iman kita sepenuhnya kepada Tuhan, yang adalah sumber segala berkat dan perlindungan? Yeremia 2:37 mengingatkan kita bahwa hanya dalam Tuhan kita menemukan kepastian yang teguh.