Yeremia 37:4 - Pesan Harapan di Tengah Ujian

"Dan memang, raja Zedekia telah mengirim mereka untuk bertanya kepada TUHAN di Yerusalem, bukan YAHWEH Allah Israel, tetapi raja dan para pembesarnya telah bersekutu dengan orang-orang yang percaya pada takhayul, dan menolak nubuat yang disampaikan Yeremia."
Simbol Badai Keraguan Yeremia Dengarkan TUHAN! Bukan takhayul.

Dalam kitab Yeremia pasal 37 ayat 4, kita disajikan sebuah gambaran yang sangat relevan tentang dilema moral dan spiritual yang dihadapi oleh bangsa Israel pada masa itu. Ayat ini secara tegas menyebutkan tindakan Raja Zedekia yang mengirim utusan untuk bertanya kepada TUHAN. Namun, penegasan selanjutnya sangat krusial: "bukan YAHWEH Allah Israel". Hal ini mengindikasikan bahwa mereka mencari jawaban dari konsep ilahi yang telah tercemar oleh pengaruh paganisme, takhayul, dan kepercayaan yang menyimpang dari ajaran murni Allah.

Kondisi ini menggambarkan kerentanan manusia terhadap pengaruh negatif, terutama ketika dihadapkan pada krisis. Ketika tekanan datang, baik dari ancaman eksternal maupun ketidakpastian internal, banyak orang cenderung mencari jalan pintas atau solusi yang terasa lebih mudah. Dalam kasus bangsa Israel, mereka berada di ambang kehancuran akibat invasi Babel. Alih-alih kembali sepenuhnya kepada kedaulatan Allah dan mengakui kesalahan mereka, Raja Zedekia dan para pembesarnya memilih untuk memanipulasi spiritualitas. Mereka memisahkan diri dari Allah yang sejati, YAHWEH, dan beralih ke bentuk ibadah yang telah tergerus oleh campuran kepercayaan yang tidak murni.

Tindakan "bersekutu dengan orang-orang yang percaya pada takhayul" menunjukkan degradasi nilai-nilai spiritual. Hal ini bisa berarti mereka mencari nasihat dari para peramal, ahli nujum, atau mengikuti ritual-ritual yang tidak memiliki dasar ilahi. Konsekuensinya, nubuat yang disampaikan oleh Yeremia, seorang nabi sejati yang berbicara atas nama TUHAN, diabaikan atau bahkan ditolak. Yeremia berulang kali memperingatkan bangsa itu tentang konsekuensi dari ketidaktaatan mereka, tetapi suara kebenaran ini tenggelam dalam lautan kebohongan dan ilusi yang diciptakan oleh takhayul.

Pesan Yeremia 37:4 ini memberikan pelajaran berharga bagi kita di masa kini. Di tengah dunia yang penuh informasi dan berbagai macam ajaran, penting bagi kita untuk senantiasa membedakan mana yang berasal dari sumber ilahi yang murni dan mana yang merupakan racikan kekacauan spiritual. Menjaga kemurnian hubungan kita dengan Allah, menolak segala bentuk takhayul, dan berpegang teguh pada kebenaran Firman-Nya adalah fondasi untuk menghadapi setiap ujian hidup dengan iman yang kokoh. Ketika kita secara tulus mencari YAHWEH, Allah Israel yang sejati, kita akan menemukan panduan yang benar dan harapan yang tidak akan pernah mengecewakan.