Dan para nabi itu akan menjadi seperti angin, sebab firman tidak ada di dalam mereka. Maka mereka akan ditimpa celaka!
Ayat Yeremia 5:13 merupakan sebuah peringatan keras yang disampaikan oleh Nabi Yeremia kepada umat Israel pada masanya. Ayat ini menggambarkan realitas yang menyedihkan ketika para nabi, yang seharusnya menjadi penyalur firman Tuhan dan penuntun umat kepada kebenaran, justru menjadi hampa dan hanya berbicara berdasarkan perkiraan atau keinginan mereka sendiri. Frasa "seperti angin" menyiratkan kekosongan, sesuatu yang tidak memiliki substansi, mudah berlalu, dan tidak dapat dipercaya. Para nabi ini, bukannya membawa pesan ilahi yang tegas dan membangun, justru meniupkan angin kosong yang menyesatkan umat.
Kekosongan firman dalam hati dan perkataan para nabi ini menjadi akar dari berbagai masalah. Ketika para pemimpin rohani tidak lagi bersandar pada kebijaksanaan ilahi, mereka kehilangan otoritas yang sejati. Umat yang mendengarkan mereka tidak akan pernah menemukan kebenaran yang menopang kehidupan mereka. Sebaliknya, mereka akan dibiarkan tersesat dalam kegelapan, mengikuti suara-suara yang tidak dapat memberikan keselamatan atau bimbingan yang benar. Yeremia sering kali berseru tentang kegagalan para pemimpin spiritual dan politik yang justru membelokkan umat dari jalan Tuhan.
Implikasi dari "firman tidak ada di dalam mereka" sangatlah serius. Ini bukan hanya tentang ketidakmampuan berbicara, tetapi lebih dalam lagi, tentang ketidakmampuan untuk memahami dan mewujudkan kehendak Tuhan. Para nabi palsu, atau mereka yang kehilangan integritas spiritualnya, cenderung berbicara sesuai dengan apa yang ingin didengar oleh telinga orang banyak, atau bahkan sesuai dengan kepentingan pribadi mereka. Mereka menggantikan kebenaran yang murni dengan retorika kosong yang terdengar meyakinkan di permukaan, tetapi tidak memiliki kekuatan transformatif.
Firman Tuhan adalah fondasi yang kokoh, sumber kehidupan dan kebijaksanaan. Ketika fondasi itu roboh, maka segala sesuatu yang dibangun di atasnya akan runtuh. Ayat Yeremia 5:13 mengingatkan kita akan pentingnya integritas para pelayan firman. Mereka haruslah orang-orang yang hatinya dipenuhi oleh firman Tuhan, yang perkataannya mencerminkan kebenaran ilahi, dan yang hidupnya menjadi kesaksian bagi kemuliaan Tuhan. Tanpa firman, perkataan menjadi sekadar suara angin yang tidak berarti dan bahkan berbahaya.
Peringatan ini tidak hanya relevan untuk zaman Yeremia, tetapi juga terus bergema hingga kini. Di era informasi yang begitu melimpah, kita perlu berhati-hati dalam memilih sumber-sumber yang kita dengarkan, terutama dalam hal rohani. Penting untuk selalu membandingkan setiap ajaran dengan firman Tuhan yang tertulis. Kebijaksanaan sejati tidak ditemukan dalam kata-kata kosong yang terdengar indah, melainkan dalam kebenaran ilahi yang diungkapkan oleh mereka yang hidupnya telah dibentuk oleh firman tersebut. Para nabi Yeremia yang hanya seperti angin adalah gambaran suram dari mereka yang kehilangan koneksi dengan sumber kebenaran sejati.