"Lalu Yeremia berkata: 'Sungguh, Engkau, ya TUHAN, sumber kesudahan mereka!' (Yeremia 5:16)"
Ilustrasi: Pohon tegak di tengah badai, melambangkan keteguhan.
Ayat Yeremia 5:16, meskipun ringkas, memuat makna teologis yang mendalam tentang karakter ilahi. Dalam konteks kitab Yeremia, ayat ini muncul di tengah seruan kenabian yang keras mengenai dosa dan penghukuman yang akan datang atas bangsa Yehuda. Namun, di tengah peringatan tersebut, Yeremia mengungkapkan sebuah kebenaran fundamental: TUHAN adalah sumber kesudahan mereka. Kata "kesudahan" di sini bisa merujuk pada akhir dari sesuatu, tetapi juga bisa dimaknai sebagai tujuan, atau bahkan sumber dari mana segala sesuatu berasal dan menuju.
Pernyataan ini menegaskan kedaulatan mutlak Allah atas segala ciptaan dan sejarah. Tidak ada kekuatan, baik itu bangsa asing, pemberontakan internal, atau bahkan kekuatan alam, yang dapat bergerak di luar kendali-Nya. Segala sesuatu, termasuk akhir dari kerajaan Yehuda, berada dalam genggaman tangan-Nya. Ini bukanlah pernyataan fatalisme belaka, melainkan pengakuan atas kekuasaan, kebijaksanaan, dan tujuan ilahi yang tak terduga oleh manusia.
Lebih jauh lagi, dalam konteks kekudusan Tuhan yang menjadi tema sentral dalam nubuat Yeremia, ayat ini juga mengingatkan kita bahwa "kesudahan" yang Tuhan rencanakan, meskipun terkadang melalui disiplin dan penghukuman, selalu bertujuan pada kebaikan akhir bagi umat-Nya, yaitu pemulihan dan kekudusan. Kekudusan-Nya menuntut pemisahan dari dosa, dan kadang-kadang, jalan menuju pemurnian itu harus melalui proses yang sulit. Namun, dasar dari semua proses itu adalah kesempurnaan dan keadilan Tuhan sendiri.
Perikop yang memuat ayat ini (Yeremia 5:10-17) menggambarkan bahwa meskipun musuh-musuh bangsa Yehuda sedang bangkit dan menghancurkan, Yeremia menegaskan bahwa mereka adalah alat di tangan Tuhan. Mereka dikirim untuk menghukum ketidaktaatan umat Israel. TUHAN adalah sumber dari kemenangan musuh-musuh tersebut, namun bukan dalam arti bahwa Ia menghendaki kehancuran mereka tanpa tujuan. Sebaliknya, Ia menggunakan mereka untuk menegakkan keadilan-Nya.
Bagi kita hari ini, Yeremia 5:16 memberikan penghiburan dan penguatan. Di tengah ketidakpastian hidup, badai masalah, dan perasaan tidak berdaya, kita diingatkan bahwa ada satu Sumber yang tak tergoyahkan. TUHAN adalah awal dan akhir dari segala sesuatu. Kedaulatan-Nya menjamin bahwa bahkan dalam kesulitan tergelap sekalipun, rencana-Nya tetap berjalan. Keyakinan ini memampukan kita untuk menghadapi tantangan dengan iman, mengetahui bahwa Ia yang mengendalikan segalanya juga adalah Bapa yang mengasihi dan merancang yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Kekudusan-Nya adalah jaminan bahwa keadilan pada akhirnya akan ditegakkan, dan pemulihan adalah tujuan akhir bagi mereka yang berserah kepada-Nya.