"Larilah dari tengah-tengah Babel, dan keluarlah dari tanah orang Kasdim! Hendaklah kamu menjadi seperti kambing jantan di depan kawanan domba!"
Simbol pergerakan dan pembebasan.
Ayat Yeremia 50:8 adalah salah satu kutipan kuat dari Kitab Nabi Yeremia yang berisi pesan penegasan dan panggilan untuk bertindak. Ayat ini muncul dalam konteks nubuat penghakiman Allah atas Babel, sebuah kerajaan yang kuat dan menindas pada zamannya. Panggilan untuk "Larilah dari tengah-tengah Babel" bukan sekadar saran, melainkan sebuah perintah mendesak yang menekankan bahaya yang mengancam dan perlunya keselamatan.
Babel dalam nubuat ini melambangkan kekuatan duniawi yang berlawanan dengan kehendak Allah. Kerajaannya seringkali diasosiasikan dengan keangkuhan, penindasan, dan penyembahan berhala. Oleh karena itu, Allah melalui Yeremia memerintahkan umat-Nya, atau mereka yang berada di bawah pengaruh Babel, untuk segera melepaskan diri dari cengkeramannya. Frasa "keluarlah dari tanah orang Kasdim" semakin menegaskan perlunya pemisahan diri secara fisik dan spiritual dari pusat kekuasaan dan pengaruh Babel.
Metafora "Hendaklah kamu menjadi seperti kambing jantan di depan kawanan domba!" memberikan gambaran yang menarik. Dalam konteks penggembalaan, kambing jantan seringkali digambarkan sebagai hewan yang berani, pemimpin, dan cepat dalam bergerak. Panggilan ini menyiratkan perlunya keberanian, ketegasan, dan kesigapan dalam melarikan diri. Bukan hanya sekadar mengikuti arus, tetapi menjadi pribadi yang proaktif dalam mencari kebebasan dan keselamatan. Ini bisa diartikan sebagai kemampuan untuk memimpin diri sendiri keluar dari situasi berbahaya, bahkan jika harus berbeda dari mayoritas atau kawanan yang mungkin pasif.
Pesan Yeremia 50:8 relevan tidak hanya bagi orang Israel pada zaman kuno, tetapi juga bagi umat beriman di era modern. Kita hidup di dunia yang penuh dengan berbagai macam pengaruh yang bisa menjauhkan kita dari kebenaran dan kehendak Allah. Sama seperti Babel pada zaman Yeremia, ada kekuatan-kekuatan duniawi, ideologi, dan gaya hidup yang menawarkan janji-janji palsu tetapi pada akhirnya membawa kehancuran. Ayat ini mengingatkan kita untuk senantiasa waspada, mengenali "Babel" dalam kehidupan kita, dan dengan berani serta sigap menjauhinya.
Perintah untuk "larilah" menunjukkan urgensi. Terkadang, kita perlu membuat keputusan drastis untuk melindungi iman dan spiritualitas kita. Menunda atau merasa nyaman dalam lingkungan yang berbahaya bisa berakibat fatal. Kesiapan untuk bertindak seperti "kambing jantan" berarti kita tidak boleh ragu-ragu ketika panggilan untuk keluar terdengar. Ini adalah panggilan untuk kemerdekaan rohani, untuk melepaskan diri dari segala sesuatu yang merantai kita pada dosa, keputusasaan, atau penyesatan.
Dengan demikian, Yeremia 50:8 bukan hanya catatan sejarah tentang kejatuhan Babel, tetapi juga sebuah nubuatan yang relevan dan penuh makna. Ini adalah seruan yang mengingatkan kita akan bahaya pengaruh dunia yang korup dan dorongan untuk berani, sigap, dan proaktif dalam mencari jalan kebebasan dan keselamatan bersama Allah.