Dan Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, dan menunjukkan kepada mereka seluruh rumahnya yang penuh barang, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak pilihan, serta seluruh gudang amunisinya, dan segala sesuatu yang ada di dalam perbendaharaannya. Tidak ada apa pun di seluruh istananya atau di seluruh kerajaannya yang tidak ditunjukkan Hizkia kepada mereka.
Ayat Yesaya 39:2 menceritakan sebuah momen krusial dalam sejarah Kerajaan Yehuda. Raja Hizkia, setelah sembuh dari penyakitnya yang mengancam jiwa dan menerima tanda dari Tuhan, menunjukkan kekayaannya yang melimpah kepada utusan dari Babel. Dalam budaya kuno, menunjukkan kekayaan sering kali merupakan demonstrasi kekuasaan, kemakmuran, dan kemampuan untuk menjalin aliansi. Hizkia, mungkin dalam semangat kebanggaan atau keinginan untuk memperlihatkan kepada bangsa yang kuat itu bahwa Yehuda adalah kerajaan yang patut diperhitungkan, membuka seluruh gudang dan istananya. Emas, perak, rempah-rempah berharga, minyak pilihan, dan semua harta benda lainnya dipamerkan tanpa terkecuali.
Peristiwa ini, meskipun mungkin tampak seperti tindakan kebanggaan atau kepercayaan diri yang wajar pada pandangan pertama, mengandung peringatan yang mendalam. Nabi Yesaya sendiri, yang telah menubuatkan penyembuhan Hizkia, juga menyaksikan momen ini. Beberapa waktu kemudian, Yesaya mendatangi Hizkia dengan pesan dari Tuhan. Pesan ini bukanlah pujian atas kemakmuran Hizkia, melainkan peringatan keras. Yesaya menyatakan bahwa semua kekayaan yang dipamerkan itu pada akhirnya akan diangkut ke Babel, dan keturunan Hizkia sendiri akan menjadi pelayan di istana raja Babel.
Yesaya 39:2 mengingatkan kita akan beberapa kebenaran spiritual yang fundamental:
Kisah Hizkia dan utusan Babel, sebagaimana tercatat dalam Yesaya 39:2 dan pasal-pasal berikutnya, berfungsi sebagai pengingat abadi bahwa kemakmuran materi harus dikelola dengan kerendahan hati, dan bahwa segala sesuatu yang kita miliki seharusnya memuliakan Tuhan, bukan diri kita sendiri. Ketaatan dan kearifan dalam menghadapi godaan duniawi adalah kunci untuk menjaga berkat Tuhan dan menghindari malapetaka di masa depan.