"Kemuliaan Lebanon akan datang kepadamu, pohon sanobar, pohon sipres dan pohon buksus bersama-sama, untuk menghiasi tempat kudus-Ku, dan Aku akan memuliakan tempat kaki-Ku."
Ayat Yesaya 60:13 merupakan janji profetik yang begitu kaya makna, menggambarkan sebuah masa depan di mana Yerusalem, sebagai simbol umat Allah, akan mengalami pemulihan dan kebangkitan yang luar biasa. Kata "kemuliaan Lebanon" merujuk pada kekayaan alam, keindahan, dan kekuatan yang identik dengan hutan-hutan Lebanon yang terkenal. Pohon-pohon seperti sanobar, sipres, dan buksus bukan hanya simbol kemewahan dan ketahanan, tetapi juga bahan bangunan yang berharga, digunakan untuk menghiasi tempat-tempat yang mulia dan sakral.
Dalam konteks spiritual, ayat ini berbicara tentang kedatangan berbagai bangsa dan sumber daya, baik materi maupun spiritual, yang akan dipersembahkan kepada Tuhan dan umat-Nya. Ini adalah gambaran tentang bagaimana Yerusalem, yang dulunya terhina dan terbuang, akan bangkit kembali menjadi pusat yang penuh kemuliaan, menarik perhatian dan kekaguman dunia. Janji ini melampaui pemulihan fisik setelah pembuangan di Babel, menunjuk pada pemenuhan akhir yang akan terjadi pada kedatangan Mesias.
Kata "tempat kudus-Ku" menegaskan bahwa segala kemuliaan yang datang itu ditujukan untuk memuliakan Tuhan. Bangsa-bangsa tidak hanya datang untuk mengagumi, tetapi juga untuk memberi hormat dan persembahan yang layak bagi Sang Pencipta. Begitu pula, frasa "tempat kaki-Ku" adalah ungkapan yang merendah namun agung, merujuk pada kehadiran Allah yang akan berdiam di antara umat-Nya. Ini menandakan sebuah zaman di mana hadirat Allah akan begitu nyata dan mulia di tengah umat-Nya, menjadikannya pusat gravitasi dunia spiritual.
Sejarawan dan teolog sering menafsirkan janji ini dalam dua tingkatan. Pertama, pemenuhan parsial terjadi pada masa pemulihan setelah pembuangan dari Babel, di mana bangsa-bangsa lain membawa kekayaan dan membantu pembangunan kembali Bait Suci dan kota Yerusalem. Namun, gambaran yang disajikan dalam Yesaya 60:13 lebih megah dan universal daripada sekadar pemulihan historis tersebut.
Tingkat kedua, dan yang lebih signifikan, adalah pemenuhan eskatologis—di mana janji ini mencapai kepenuhannya pada zaman akhir. Ini termasuk kedatangan bangsa-bangsa bukan Yahudi kepada terang Injil Yesus Kristus, serta pembangunan Kerajaan Allah yang universal. Kemuliaan Tuhan sendiri akan bersinar begitu terang melalui umat-Nya, sehingga semua bangsa akan tertarik kepada-Nya. Kekayaan spiritual, berkat-berkat ilahi, dan hadirat Allah yang tak terbandingkan akan menjadi ciri khas gereja-Nya.
Bahkan, kemuliaan alam yang digambarkan—pohon-pohon dari Lebanon—menjadi simbol kekayaan dan keindahan ciptaan yang akan kembali memuliakan Sang Pencipta ketika segala sesuatu diperbarui. Semua yang terbaik dari bumi akan dipersembahkan untuk kemuliaan surga. Ayat ini mengingatkan kita bahwa tujuan akhir dari semua pemulihan dan kemuliaan adalah untuk mengagungkan Tuhan, dan bahwa kedatangan-Nya akan membawa pembaharuan yang mencakup seluruh ciptaan. Keindahan dan kekayaan yang dijanjikan bukan hanya materi, tetapi terutama adalah persekutuan yang mendalam dengan Allah.