Ilustrasi Mata Melihat Cahaya Penglihatan Baru

Yohanes 9:11

"Kata-Nya kepada mereka: "Orang itu yang disebut Yesus, mengaduk tanah, lalu mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan basuh dirimu, seketika itu juga aku dapat melihat."

Kisah yang tercatat dalam Injil Yohanes pasal 9 ayat 11 ini membawa kita pada sebuah momen transformatif yang luar biasa. Ini bukan sekadar cerita tentang penyembuhan fisik, melainkan sebuah ilustrasi mendalam tentang karya penebusan dan pencerahan yang Yesus Kristus bawa ke dunia. Ayat ini adalah kesaksian dari seorang pria yang sebelumnya hidup dalam kegelapan, terhalang dari dunia visual yang kaya, dan tiba-tiba dianugerahi kemampuan untuk melihat.

Dalam konteks Injil Yohanes, penglihatan fisik sering kali menjadi metafora untuk penglihatan rohani. Yesus berulang kali berbicara tentang orang yang "melihat" kebenaran-Nya dan mereka yang "tidak melihat," meskipun mereka memiliki mata. Pria buta sejak lahir ini, melalui intervensi Yesus, tidak hanya mendapatkan kembali penglihatan fisiknya, tetapi juga menjadi saksi hidup akan kuasa ilahi dan kebenaran Injil. Perintah Yesus untuk pergi ke Siloam dan membasuh diri bukanlah tindakan tak berarti; itu adalah langkah iman yang harus diambil oleh orang buta tersebut.

Peristiwa ini menyoroti beberapa aspek penting. Pertama, kasih dan belas kasihan Yesus. Ia melihat kebutuhan pria tersebut dan bertindak tanpa diminta. Kedua, kekuatan iman. Orang buta itu mematuhi perintah Yesus, menunjukkan kepercayaan pada perkataan-Nya meskipun ia belum sepenuhnya mengerti siapa Yesus itu. Ketiga, mujizat pemulihan. Kemampuan untuk melihat kembali, sesuatu yang dianggap mustahil, terjadi seketika setelah ia melakukan apa yang diperintahkan.

Kisah ini relevan bagi kita hingga kini. Banyak orang di dunia modern mungkin tidak secara fisik buta, tetapi mereka hidup dalam kebutaan rohani. Mereka tidak mengenali kebenaran Injil, tertutup oleh kesibukan duniawi, atau terperangkap dalam dosa. Seperti pria dalam Yohanes 9:11, kita dipanggil untuk menanggapi panggilan Yesus. Perintah untuk "pergi dan basuhlah dirimu" dapat diartikan sebagai panggilan untuk bertobat, menerima anugerah keselamatan, dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Ketika kita melakukan itu, kita dapat mengalami "penglihatan baru" – pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhan, tujuan hidup, dan kebenaran yang membebaskan.

Perkataan orang yang sebelumnya buta, "sekali aku buta, sekarang aku dapat melihat," adalah deklarasi kemenangan yang menggema sepanjang zaman. Ia tidak hanya melihat dunia fisik dengan mata yang baru, tetapi ia juga mulai "melihat" siapakah Yesus itu sebenarnya – Sang Mesias, Sang Juru Selamat. Pengalaman ini mengubah seluruh kehidupannya dan menjadikannya saksi yang gigih bagi Yesus, bahkan ketika ia menghadapi penolakan dari otoritas agama.

Kisah Yohanes 9:11 mengajarkan kita bahwa pemulihan sejati datang melalui Yesus. Ia tidak hanya menyembuhkan penyakit fisik, tetapi Ia juga dapat membuka mata rohani kita yang tertutup. Dengan iman dan ketaatan, kita dapat mengalami mujizat yang sama: transisi dari kegelapan menuju terang, dari ketidaktahuan menuju pemahaman, dan dari keterpisahan menuju persekutuan dengan Tuhan.