Ayat Yohanes 9:30 mencatat respons seorang pria yang sebelumnya buta sejak lahir, setelah ia disembuhkan oleh Yesus. Perkataannya yang sederhana namun mendalam, "Aneh, kamu tidak tahu dari mana Ia datang, tetapi Ia telah membuka mataku," menjadi titik balik penting dalam narasi penyembuhan tersebut. Ayat ini bukan hanya sekadar pengakuan atas sebuah mukjizat fisik, tetapi juga menjadi simbol penerimaan kebenaran dan realitas yang lebih besar.
Kisah ini bermula ketika orang banyak memperdebatkan siapa yang berdosa, apakah orang itu sendiri atau orang tuanya, sehingga ia terlahir buta. Yesus kemudian turun tangan, bukan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk melakukan pekerjaan Allah. Dengan memulaskan lumpur ke mata orang buta itu dan menyuruhnya pergi membasuh diri di kolam Siloam, Yesus memberikan penglihatan baru kepada pria tersebut. Momen penyembuhan ini mengguncang tatanan sosial dan keagamaan saat itu, karena terjadi pada hari Sabat, memicu perdebatan sengit di kalangan orang Farisi.
Namun, di tengah segala perdebatan dan penolakan dari otoritas agama, pria yang baru saja dianugerahi penglihatan tersebut tetap teguh pada kesaksiannya. Ia tidak terpengaruh oleh tekanan atau ketakutan. Responsnya yang lugas di Yohanes 9:30 menunjukkan bahwa pengalaman pribadinya dengan Yesus lebih kuat daripada keraguan orang lain. Baginya, kebenaran tentang siapa Yesus itu jelas terlihat melalui tindakan kasih dan kuasa-Nya yang telah mengubah hidupnya secara drastis.
Pernyataan "Aneh, kamu tidak tahu dari mana Ia datang" mengandung makna yang dalam. Pria ini, yang dulunya hanya bisa merasakan dunia melalui sentuhan, suara, dan bau, kini mampu melihat dan memahami. Ia melihat cahaya, warna, bentuk, dan wajah orang-orang di sekitarnya. Dengan penglihatan barunya, ia juga mulai melihat kebenaran rohani. Sementara para ahli Taurat dan orang Farisi yang seharusnya memiliki pengetahuan spiritual justru terhalang oleh kesombongan dan ketidakpercayaan mereka, pria yang tadinya buta secara fisik justru memiliki pemahaman yang lebih jernih tentang Yesus.
Yohanes 9:30 mengajarkan kita tentang kekuatan kesaksian pribadi dan kebenaran yang terungkap melalui pengalaman iman. Terkadang, kita mungkin merasa tidak memiliki jawaban teologis yang rumit, tetapi pengalaman pribadi kita dengan Tuhan, khususnya melalui Yesus Kristus, adalah bukti yang tak terbantahkan. Seperti pria dalam kisah ini, kita dipanggil untuk mengakui tindakan Allah dalam hidup kita dan tidak takut untuk menyatakannya, meskipun itu mungkin bertentangan dengan pandangan orang lain. Keajaiban penyembuhan mata fisik menjadi simbol kebangkitan rohani, di mana kita, yang sebelumnya "buta" terhadap kebenaran Allah, kini dapat melihat dan memahami kasih serta anugerah-Nya melalui Yesus, Sang Terang Dunia.