"Adapun Kaleb, anak Yefune, memberikan Kiriath-Arba—Arba ialah bapa Enak—sebagai warisan kepadanya."
Ayat Yosua 15:17 membuka sebuah jendela penting ke dalam kisah pembagian tanah pusaka Israel di Kanaan. Ayat ini secara spesifik menyebutkan pemberian tanah Kiriath-Arba kepada Kaleb, seorang tokoh penting yang dikenal karena imannya yang teguh dan kesetiaannya kepada Tuhan. Nama Kaleb sendiri berarti "anjing", namun dalam konteks spiritual, ia melambangkan kesetiaan yang tak tergoyahkan. Kaleb, bersama Yosua, adalah dua mata-mata yang kembali dari Kanaan dengan laporan yang positif, meyakinkan bangsa Israel bahwa mereka mampu merebut tanah itu, berbeda dengan sepuluh mata-mata lainnya yang menyebarkan ketakutan.
Pemberian Kiriath-Arba ini bukanlah sembarang hadiah. Kaleb telah meminta Hebron dan daerah sekitarnya yang terkenal kuat dan dihuni oleh keturunan Enak yang perkasa, sebagaimana tertulis dalam Yosua 14:12. Pemberian ini adalah buah dari keberanian dan imannya. Kaleb, pada usia 85 tahun, masih memiliki kekuatan dan semangat untuk berperang dan menguasai tanah yang dijanjikan Tuhan kepadanya dan keturunannya. Hebron, atau Kiriath-Arba, adalah salah satu kota tertua di Kanaan dan memiliki signifikansi historis dan strategis yang besar. Nama "Arba" sendiri merujuk pada bapa dari Enak, seorang raksasa yang menjadi simbol ketakutan bagi banyak orang Israel. Namun, bagi Kaleb, ini adalah tantangan yang harus ditaklukkan dengan pertolongan Tuhan.
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengambil warisan yang telah dijanjikan oleh Tuhan. Seringkali, ada "raksasa" atau tantangan dalam hidup kita yang tampak menakutkan. Namun, seperti Kaleb, kita dipanggil untuk menghadapi tantangan-tantangan itu dengan iman, mengetahui bahwa Tuhan yang memberikan janji juga akan memberikan kekuatan untuk menggenapinya. Pemberian tanah ini juga merupakan bagian dari rencana Tuhan untuk mendirikan umat-Nya di tanah yang berlimpah susu dan madu, sebuah gambaran kenikmatan dan keamanan di bawah pimpinan Tuhan.
Yosua 15:17 mengingatkan kita bahwa setiap bagian dari warisan spiritual kita memiliki nilai dan tujuan. Kaleb tidak hanya mendapatkan tanah secara fisik, tetapi juga hak untuk menjadi bagian dari sejarah penebusan Tuhan. Pemberian ini juga mencerminkan keadilan dan keteraturan dalam pembagian wilayah di antara suku-suku Israel, memastikan bahwa setiap kelompok menerima bagian mereka sesuai dengan perintah Tuhan dan keputusan yang adil. Keberanian Kaleb adalah teladan bagi kita semua untuk tidak takut menghadapi apa pun yang mungkin menghalangi kita dalam menjalani kehidupan yang dipimpin oleh iman dan keyakinan pada janji-janji Tuhan.