"Aku tahu, bahwa TUHAN telah menyerahkan negeri ini kepadamu dan bahwa ketakutan terhadap kamu menimpa kami dan semua penduduk negeri ini menjadi gemetar karena kamu."
Ayat Yosua 2:9 ini diucapkan oleh Rahab, seorang perempuan dari Yerikho yang menyembunyikan dua pengintai Israel. Kata-kata ini mencerminkan pengakuan yang mendalam tentang kuasa dan kekuasaan Tuhan yang menyertai umat-Nya. Rahab tidak hanya melihat kekuatan militer Israel, tetapi ia menyadari bahwa di balik kesuksesan mereka ada campur tangan ilahi. Pengakuan ini penting karena menunjukkan bahwa bahkan di tengah bangsa yang menentang Tuhan, ada individu yang mengakui kedaulatan-Nya.
Ketakutan yang dirasakan oleh penduduk Yerikho bukanlah sekadar ketakutan terhadap musuh yang kuat. Ayat ini menunjukkan adanya ketakutan yang bersifat spiritual, yaitu ketakutan terhadap Tuhan Israel. Mereka telah mendengar cerita tentang bagaimana Tuhan memimpin umat-Nya keluar dari Mesir, membelah Laut Merah, dan mengalahkan raja-raja Amori seperti Sihon dan Og. Pengalaman-pengalaman ini telah menanamkan rasa gentar yang luar biasa dalam hati mereka. Rahab, dengan pengakuannya, menegaskan bahwa Tuhan Israel adalah kekuatan yang tak tertandingi.
Simbol kemenangan dan kuasa Tuhan dalam memimpin umat-Nya menuju tanah perjanjian.
Lebih dari sekadar pengakuan akan kekuatan, ayat ini juga menjadi fondasi bagi janji perlindungan dan berkat. Rahab, dengan tulus mengakui Tuhan Israel, kemudian meminta agar ia dan keluarganya dilindungi saat bangsa Israel menyerbu Yerikho. Permintaannya dikabulkan, dan ia serta keluarganya diselamatkan, bahkan ia menjadi bagian dari garis keturunan Yesus Kristus. Ini menunjukkan bahwa pengakuan iman, meskipun datang dari seorang non-Israel, disambut baik oleh Tuhan dan membawa keselamatan serta berkat.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa Tuhan selalu memperhatikan hati yang mencari-Nya dengan tulus. Meskipun Israel memiliki tujuan militer untuk merebut tanah Kanaan, Tuhan juga memperlihatkan belas kasih-Nya kepada mereka yang beriman dan memiliki ketakutan akan Dia. Ketakutan yang disebutkan dalam Yosua 2:9 bukan ketakutan yang melumpuhkan, melainkan kesadaran akan kebesaran Tuhan yang seharusnya mendorong manusia untuk mencari perlindungan pada-Nya.
Di era modern ini, kita pun dapat belajar dari pengakuan Rahab. Ketika kita menghadapi tantangan atau ketidakpastian, penting untuk mengakui bahwa ada kekuatan yang lebih besar dari diri kita sendiri. Mengakui kekuasaan Tuhan bukan berarti kita pasrah begitu saja, tetapi kita meletakkan kepercayaan kita pada-Nya, meyakini bahwa Dia memiliki rencana dan kuasa untuk menolong kita. Seperti penduduk Yerikho yang gemetar, dunia seringkali menunjukkan ketakutan terhadap hal-hal yang tidak mereka pahami atau kontrol. Namun, bagi orang beriman, ketakutan itu tergantikan oleh keyakinan akan penyertaan Tuhan.
Kisah Rahab yang tertulis dalam Yosua 2:9 adalah kesaksian abadi tentang bagaimana iman dan pengakuan akan Tuhan Israel dapat membuka pintu keselamatan dan berkat, bahkan bagi mereka yang sebelumnya dianggap musuh. Ini adalah pengingat bahwa kasih karunia Tuhan meluas melampaui batas-batas bangsa atau latar belakang, menjangkau setiap hati yang terbuka dan mencari kebenaran-Nya.