Yosua 3:12

"Oleh sebab itu, ambilkan dua belas orang dari suku Israel, seorang dari tiap-tiap suku."

Ayat Yosua 3:12 merupakan bagian dari narasi penting dalam Kitab Yosua, yang mengisahkan tentang bangsa Israel yang dipimpin oleh Yosua bersiap untuk menyeberangi Sungai Yordan. Sungai Yordan pada saat itu sedang meluap karena musim hujan, menjadikannya sebuah rintangan fisik yang signifikan. Namun, Tuhan berjanji akan membuka jalan bagi umat-Nya untuk menyeberang. Perintah dalam Yosua 3:12 ini adalah langkah konkret dalam melaksanakan rencana ilahi tersebut.

Pemilihan dua belas orang dari suku Israel bukanlah suatu kebetulan. Angka dua belas memiliki makna simbolis yang mendalam dalam tradisi Israel, mewakili seluruh umat Tuhan. Dengan memilih satu perwakilan dari setiap suku, Tuhan menegaskan bahwa tindakan penyeberangan ini adalah untuk seluruh bangsa Israel, bukan hanya sebagian. Ini adalah panggilan untuk kebersamaan dan kesatuan dalam menghadapi tantangan besar yang terbentang di depan.

Lebih dari sekadar representasi, dua belas orang ini diperintahkan untuk mengambil batu dari tengah-tengah Sungai Yordan, dari tempat kaki para imam yang mengusung tabut perjanjian berdiri teguh. Tindakan ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, batu-batu tersebut akan menjadi tanda peringatan bagi generasi mendatang. Ketika anak-anak mereka kelak bertanya tentang makna batu-batu tersebut, orang tua mereka dapat menceritakan bagaimana Tuhan telah mengeringkan Sungai Yordan bagi bangsa Israel, memimpin mereka masuk ke Tanah Perjanjian. Ini adalah metode pengajaran yang kuat, menggunakan bukti fisik untuk mewariskan kesaksian iman dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Kedua, tindakan mengambil batu ini juga melambangkan mengambil bagian dalam keajaiban dan kuasa Tuhan. Para imam yang membawa Tabut Perjanjian harus berdiri teguh di tengah-tengah aliran sungai yang deras. Keberanian dan ketaatan mereka adalah kunci agar air sungai terhenti. Dua belas orang yang mengambil batu dari dasar sungai itu menjadi saksi hidup dari kuasa yang bekerja, dan mereka membawa kesaksian tersebut keluar dari sungai untuk diingat dan diceritakan.

Yosua 3:12 mengingatkan kita akan pentingnya iman dalam ketaatan. Bangsa Israel tidak bisa menyeberangi sungai hanya dengan kekuatan manusia. Mereka harus percaya pada janji Tuhan dan bertindak sesuai dengan instruksi-Nya. Ketika para imam melangkah masuk ke dalam air, saat itulah sungai itu terhenti. Ini mengajarkan bahwa seringkali, keajaiban Tuhan terjadi ketika kita berani mengambil langkah pertama dalam ketaatan, bahkan ketika situasinya tampak mustahil.

Kisah ini juga berbicara tentang memperingati karya Tuhan. Di tengah kesibukan hidup modern, kita mudah melupakan bagaimana Tuhan telah bekerja dalam hidup kita dan dalam sejarah. Tindakan membangun tugu peringatan, baik secara fisik maupun melalui cerita, adalah cara yang berharga untuk menjaga ingatan akan kebaikan, kuasa, dan kesetiaan Tuhan. Yosua 3:12 adalah undangan untuk mengambil bagian dalam tindakan iman yang diperingati, dan meneruskan kesaksian itu kepada orang lain. Ini adalah fondasi kuat bagi perjalanan iman kita, sebuah pengingat bahwa dengan Tuhan, tidak ada sungai yang terlalu deras untuk diseberangi.