Yosua 3:9

"Kemudian Yosua berkata kepada orang Israel: 'Datanglah kemari dan dengarkanlah firman TUHAN, Allahmu.'"
Simbol persatuan dan bimbingan Ilahi

Firman Tuhan dalam Yosua 3:9 adalah sebuah seruan yang memiliki makna mendalam bagi bangsa Israel saat itu, dan juga relevan bagi kita di masa kini. Ayat ini muncul tepat sebelum bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan untuk memasuki Tanah Perjanjian. Peristiwa ini bukan sekadar perpindahan geografis, melainkan sebuah langkah iman yang monumental, menandai akhir dari masa pengembaraan panjang dan permulaan dari sebuah era baru yang penuh janji sekaligus tantangan.

Dalam konteks ini, Yosua, sebagai pemimpin baru setelah Musa, memahami betul pentingnya mendengarkan dan mematuhi firman Tuhan. Seruan untuk "datang kemari dan dengarkanlah firman TUHAN, Allahmu" bukanlah perintah biasa. Ini adalah undangan untuk menghentikan segala kesibukan, semua keraguan, dan mendengarkan suara Sang Pencipta yang telah membimbing mereka keluar dari perbudakan Mesir. Mendengarkan firman Tuhan adalah kunci utama untuk memahami kehendak-Nya dan menerima instruksi yang akan membawa mereka pada kemenangan.

Menarik untuk dicermati bahwa seruan ini datang di momen krusial. Bangsa Israel dihadapkan pada sebuah rintangan alam yang tampak tak bisa dilewati, yaitu Sungai Yordan yang sedang meluap karena musim hujan. Dalam situasi seperti ini, manusiawi jika muncul ketakutan dan keraguan. Namun, Tuhan tidak membiarkan mereka berjuang sendiri dalam ketidakpastian. Dia memberikan petunjuk yang jelas melalui Yosua: untuk bergerak maju, mereka harus lebih dulu mendengarkan, merespons, dan percaya pada firman-Nya.

Kisah ini mengajarkan kita bahwa dalam setiap tahap kehidupan, terutama ketika kita menghadapi situasi yang menantang, tempat pertama yang harus kita tuju adalah hadirat Tuhan. Firman-Nya adalah sumber kekuatan, hikmat, dan keberanian. Yosua menyerukan agar seluruh umat Israel berkumpul. Ini mengindikasikan bahwa pesan Tuhan bersifat komunal, bukan hanya untuk individu. Ketika seluruh komunitas bersatu dalam mendengarkan dan taat, kekuatan mereka akan berlipat ganda.

Lebih dari sekadar mendengar, "mendengarkan" dalam bahasa Ibrani menyiratkan tindakan taat dan patuh. Ini adalah respons aktif terhadap apa yang telah diwahyukan. Bangsa Israel dipanggil untuk bukan hanya mengetahui, tetapi juga melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Tanpa ketaatan, firman Tuhan hanyalah sekadar informasi. Namun, ketika firman itu diterima dengan hati yang terbuka dan dilaksanakan dengan iman, maka mukjizat dan penyertaan Tuhan akan dinyatakan.

Dalam perjalanan iman kita, seringkali kita dihadapkan pada "sungai Yordan" versi kita sendiri—tantangan yang tampaknya mustahil, ketakutan yang melumpuhkan, atau ketidakpastian masa depan. Yosua 3:9 mengingatkan kita bahwa kekuatan sejati tidak terletak pada kemampuan kita sendiri, melainkan pada kesediaan kita untuk berhenti sejenak, mendengarkan firman Tuhan, dan kemudian bertindak berdasarkan tuntunan-Nya. Dengan mendengarkan dan menaati firman-Nya, kita dapat melangkah maju dengan keyakinan, mengetahui bahwa Tuhan menyertai dan memimpin kita menuju tujuan-Nya.