Yosua 4:17: Batu Peringatan di Sungai Yordan

"Dan Yosua memerintahkan orang Israel, katanya: 'Apabila di masa mendatang anak-anakmu bertanya kepada ayah mereka, demikian: Apa maksud batu-batu ini?' maka kamu harus memberitahukan kepada anak-anakmu: 'Israel menyeberangi sungai Yordan ini dengan berjalan di tempat kering.'"

Ilustrasi batu-batu peringatan di tepi sungai Yordan.

Makna Batu Peringatan

Ayat Yosua 4:17 mencatat sebuah momen penting dalam sejarah bangsa Israel. Setelah berhasil menyeberangi sungai Yordan dengan berjalan di tempat kering, Tuhan memerintahkan Yosua untuk mengambil dua belas batu dari tengah sungai. Batu-batu ini kemudian dijadikan sebagai tugu peringatan. Tujuannya jelas: agar bangsa Israel, terutama generasi mendatang, tidak melupakan kuasa dan kesetiaan Tuhan dalam menuntun mereka masuk ke tanah perjanjian.

Pertanyaan "Apa maksud batu-batu ini?" yang diantisipasi Yosua akan diajukan oleh anak-anak mereka di masa depan, merupakan inti dari peringatan itu sendiri. Ini adalah pengingat bahwa sejarah bukan sekadar catatan peristiwa, tetapi juga pelajaran hidup yang berharga. Melalui batu-batu tersebut, setiap orang Israel akan diingatkan tentang mukjizat penyeberangan sungai Yordan, sebuah bukti nyata dari kehadiran dan kuasa Allah. Ini bukan hanya tentang kemenangan fisik, tetapi lebih dalam lagi, tentang iman yang dikuatkan dan keteguhan hati yang diperoleh dari pengalaman bersama Allah.

Pentingnya Mengingat dan Menceritakan

Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengingat dan menceritakan perbuatan baik Tuhan dalam hidup kita. Sama seperti orang Israel yang diperintahkan untuk mendirikan batu peringatan, kita pun dipanggil untuk mengenang setiap anugerah dan pertolongan yang telah kita terima. Pengalaman iman, baik yang besar maupun kecil, seharusnya menjadi sumber kekuatan dan kesaksian bagi diri sendiri dan orang lain.

Generasi yang datang setelah kita berhak mengetahui bagaimana Tuhan telah bekerja dalam kehidupan kita. Dengan menceritakan kisah-kisah ini, kita membantu mereka membangun fondasi iman yang kuat, memahami bahwa Tuhan yang sama yang telah menolong generasi sebelumnya, akan selalu hadir untuk menolong mereka. Batu peringatan di Yordan menjadi lambang abadi dari perjanjian Tuhan dan kemampuannya untuk membuka jalan di tempat-tempat yang tampaknya mustahil.

Dalam konteks modern, batu peringatan ini bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk: jurnal pribadi, kesaksian lisan, karya seni, atau bahkan sekadar percakapan keluarga yang hangat. Intinya adalah menjaga ingatan tentang kebaikan Tuhan agar tidak pudar, dan meneruskan warisan iman tersebut kepada generasi berikutnya, sehingga mereka pun dapat bersandar pada kesetiaan-Nya di sepanjang perjalanan hidup mereka.