Yosua 4:19

Bangsa Israel tiba di Gilgal pada tanggal sepuluh bulan pertama, dan mereka merayakan Paskah di dataran Yerikho pada malam tanggal empat belas bulan itu.

Y

Simbol penanda perjalanan dan perjanjian.

Ayat Yosua 4:19 mencatat sebuah momen krusial dalam sejarah bangsa Israel. Setelah empat puluh tahun mengembara di padang gurun, mereka akhirnya berhasil menyeberangi Sungai Yordan secara ajaib. Peristiwa ini menandai permulaan baru, yaitu masuk ke Tanah Perjanjian di bawah kepemimpinan Yosua. Ayat ini secara spesifik menyebutkan bahwa bangsa Israel tiba di Gilgal pada tanggal sepuluh bulan pertama, dan kemudian mereka merayakan Paskah di dataran Yerikho pada malam tanggal empat belas bulan itu. Ini adalah perayaan Paskah pertama yang mereka lakukan di tanah yang dijanjikan, sebuah simbol pembebasan dan pemenuhan janji Tuhan.

Penyeberangan Sungai Yordan bukanlah sekadar perpindahan geografis, melainkan sebuah peristiwa teologis yang sangat mendalam. Hal ini diperkuat dengan instruksi Tuhan kepada Yosua untuk mengambil dua belas batu dari tengah-tengah Sungai Yordan, di tempat kaki para imam berdiri, dan mendirikannya sebagai tugu peringatan di Gilgal (Yosua 4:1-9). Batu-batu ini kelak akan menjadi saksi bisu dari kuasa Tuhan yang telah mengeringkan sungai agar umat-Nya dapat melintas dengan aman. Batu-batu ini juga dimaksudkan sebagai pengingat bagi generasi mendatang tentang bagaimana Tuhan telah menolong mereka, bahkan dalam situasi yang tampaknya mustahil.

Perayaan Paskah di Gilgal menjadi lebih bermakna dalam konteks ini. Paskah, yang memperingati pembebasan Israel dari perbudakan di Mesir, kini dirayakan di tanah di mana pembebasan fisik dari pengembaraan dan janji kepemilikan terwujud. Ini adalah sebuah penegasan kembali dari kesetiaan Tuhan terhadap perjanjian-Nya. Gilgal sendiri menjadi pusat penting bagi bangsa Israel di awal penaklukan Kanaan. Di sana mereka bersunat, merayakan Paskah, dan menerima pemeliharaan ilahi berupa manna yang berhenti setelah mereka memakan hasil tanah Kanaan (Yosua 5:10-12).

Momen ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengingat karya besar Tuhan dalam hidup kita. Seperti dua belas batu yang didirikan, kita pun dipanggil untuk membangun tugu-tugu kenangan dalam hati kita, atau bahkan dalam tindakan nyata, untuk mengingat pertolongan Tuhan di masa lalu. Perayaan Paskah di Gilgal menegaskan bahwa Tuhan tidak hanya membebaskan kita dari perbudakan dosa melalui Kristus, tetapi juga membimbing kita menuju kehidupan baru yang penuh berkat dan pemenuhan janji-Nya. Yosua 4:19, meskipun singkat, menyimpan makna yang kaya tentang kesetiaan Tuhan, pemenuhan janji, dan awal dari kehidupan yang baru dalam naungan penyertaan-Nya.

Keberhasilan bangsa Israel menyeberangi Yordan dan merayakan Paskah adalah bukti nyata bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Ia sanggup membuka jalan di tengah kesulitan terberat sekalipun. Sebagai umat Tuhan di masa kini, kita juga diingatkan untuk selalu melihat ke belakang pada karya penyelamatan-Nya, dan juga melihat ke depan dengan keyakinan pada janji-janji-Nya yang selalu tergenapi.

Untuk membaca lebih lanjut tentang kisah ini, Anda bisa merujuk pada Yosua pasal 4 di Sabda.org.