Yosua 5:8

"Ketika selesai semuanya bangsa itu disunat, berhentilah mereka di tempatnya di dalam perkemahan sampai mereka sembuh."

Yosua Kemenangan

Ayat Yosua 5:8 mencatat momen krusial dalam perjalanan bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian. Setelah bertahun-tahun mengembara di padang gurun, mereka kini berdiri di ambang memasuki negeri yang dijanjikan oleh Allah. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, ada sebuah perintah ilahi yang harus dilaksanakan: penyunatan bagi seluruh pria bangsa itu. Perintah ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah tanda perjanjian dan penyerahan diri kepada Allah, sekaligus pemutusan dengan kehidupan lama di Mesir dan padang gurun.

Konteks sebelum ayat ini adalah kemenangan di Yerikho, sebuah kota yang tampaknya tak tertembus. Namun, kemenangan itu bukanlah hasil dari kekuatan militer Israel semata, melainkan ketaatan mereka pada instruksi Allah yang unik dan seringkali tidak masuk akal bagi pemahaman manusia biasa. Setelah kemenangan besar tersebut, Allah memerintahkan penyunatan. Ini bisa terasa kontradiktif; bukankah seharusnya mereka fokus pada pertempuran berikutnya? Namun, di sinilah letak keagungan iman Israel. Mereka tidak mempertanyakan, mereka taat.

Ayat 8 menyatakan, "Ketika selesai semuanya bangsa itu disunat, berhentilah mereka di tempatnya di dalam perkemahan sampai mereka sembuh." Pernyataan ini menunjukkan dua hal penting. Pertama, proses penyunatan itu telah selesai dilaksanakan oleh seluruh umat. Ini menggarisbawahi penekanan Allah pada ketaatan kolektif dan pemulihan identitas perjanjian umat-Nya. Kedua, mereka berhenti di perkemahan mereka sampai mereka sembuh. Ini adalah periode istirahat yang penting. Pemulihan fisik dan spiritual sangatlah vital. Perintah Allah selalu disertai dengan pemeliharaan. Ia tidak menuntut sesuatu tanpa menyediakan sumber daya dan waktu yang diperlukan.

Momen ini mengajarkan kita tentang pentingnya iman yang taat dan kesabaran dalam menjalani proses pemurnian. Terkadang, sebelum kita dapat melangkah maju ke tahap kemenangan berikutnya, Allah meminta kita untuk berhenti sejenak, untuk membiarkan-Nya menyembuhkan, memperbarui, dan memperlengkapi kita. Penyembuhan setelah penyunatan bukan hanya penyembuhan fisik, tetapi juga penyembuhan luka-luka masa lalu, keraguan, dan ketakutan yang mungkin masih melekat.

Kemenangan sejati bukanlah hanya tentang menaklukkan musuh di luar, tetapi juga tentang penaklukkan diri sendiri dan ketaatan yang teguh kepada kehendak Allah. Yosua 5:8 mengingatkan kita bahwa Allah selalu bekerja sesuai dengan rancangan-Nya yang sempurna. Ia tidak terburu-buru, dan Ia juga tidak meninggalkan umat-Nya. Ia meminta ketaatan, dan Ia menyediakan waktu dan pemulihan yang dibutuhkan. Mari kita belajar dari bangsa Israel untuk selalu mempercayai firman-Nya, bahkan ketika jalannya terasa tidak lazim, dan untuk sabar menanti kesembuhan serta pemeliharaan-Nya di setiap tahapan kehidupan.