Yosua 9:3

"Ketika penduduk Gibeon mendengar segala yang telah dilakukan Yosua kepada Yerikho dan Ai,"
Ikon abstrak melambangkan strategi atau rencana

Kisah dalam Kitab Yosua pasal 9, dimulai dengan ayat yang kita bahas ini, membuka tirai sebuah strategi licik yang dijalankan oleh penduduk Gibeon. Ayat Yosua 9:3 secara ringkas menyatakan: "Ketika penduduk Gibeon mendengar segala yang telah dilakukan Yosua kepada Yerikho dan Ai". Pernyataan ini adalah titik tolak dari seluruh peristiwa yang akan terjadi. Kata "mendengar" di sini bukan sekadar menerima informasi, melainkan sebuah kesadaran mendalam akan kekuatan dan keberhasilan luar biasa yang telah ditunjukkan oleh bangsa Israel di bawah kepemimpinan Yosua.

Yerikho dan Ai adalah dua kota pertama yang ditaklukkan oleh bangsa Israel setelah menyeberangi Sungai Yordan. Kejatuhan Yerikho yang ajaib, temboknya runtuh setelah mereka mengepung kota itu selama tujuh hari, dan kemenangan atas Ai yang tadinya tampak mudah namun sempat menjadi cobaan bagi Israel, semuanya memberikan gambaran yang menakutkan bagi bangsa-bangsa Kanaan yang tinggal di wilayah tersebut. Berita tentang kekuatan militer, strategi yang efektif, dan bahkan intervensi ilahi yang menyertai bangsa Israel pasti telah menyebar luas. Bagi penduduk Gibeon, sebuah kota yang tidak termasuk dalam daftar pertama yang ditaklukkan, informasi ini menimbulkan kecemasan yang mendalam.

Mereka memahami bahwa nasib yang sama seperti Yerikho dan Ai kemungkinan besar akan menimpa mereka jika mereka melawan secara terbuka. Namun, alih-alih menyerah tanpa syarat atau mempersiapkan diri untuk pertempuran yang sia-sia, penduduk Gibeon memilih jalan yang berbeda. Mereka mengorganisir sebuah rencana yang memerlukan kelicikan dan keberanian yang besar. Mereka memutuskan untuk menggunakan penipuan sebagai alat untuk menyelamatkan diri dan kota mereka.

Penduduk Gibeon menyadari bahwa berdasarkan perjanjian Tuhan yang diberikan kepada Musa, bangsa Israel diperintahkan untuk memusnahkan semua penduduk Kanaan. Namun, ada pengecualian: jika ada kota yang berada di luar wilayah Kanaan dan menawarkan perjanjian damai, mereka diizinkan untuk hidup. Inilah celah yang berusaha dimanfaatkan oleh orang Gibeon. Mereka berpura-pura datang dari negeri yang sangat jauh, dengan pakaian usang, kantong-kantong tua yang berisi roti kering, dan kantong air yang bocor. Mereka membawa bukti-bukti palsu untuk meyakinkan Yosua dan para pemimpin Israel bahwa mereka adalah utusan dari negeri yang jauh, yang datang untuk membuat perjanjian damai karena mereka telah mendengar tentang kehebatan Tuhan Israel.

Keputusan penduduk Gibeon ini menunjukkan bagaimana berita dan informasi dapat menjadi kekuatan yang sangat besar dalam menentukan strategi dan nasib. Dengan mendengar dan memahami apa yang telah terjadi di Yerikho dan Ai, mereka dipicu untuk bertindak, meskipun tindakan itu didasari oleh kebohongan. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya kebijaksanaan dalam menghadapi ancaman, namun juga menjadi peringatan tentang bahaya dan konsekuensi dari penipuan, bahkan ketika dilakukan dengan niat untuk bertahan hidup.