Surat Yudas, meskipun singkat, menyimpan pesan yang sangat kuat dan relevan bagi setiap orang percaya. Salah satu ayat kunci yang seringkali terabaikan adalah Yudas 1:5. Ayat ini bukanlah sekadar pengingat sejarah, melainkan sebuah peringatan mendalam yang menekankan pentingnya iman yang teguh dan ketaatan kepada Tuhan. Dalam Yudas 1:5, kita disajikan sebuah contoh nyata dari tindakan Tuhan terhadap umat-Nya, sebuah cerita yang penuh pelajaran berharga.
Yudas mengingatkan para pembacanya akan peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Peristiwa ini merupakan manifestasi luar biasa dari kuasa dan kasih Tuhan. Dia membebaskan umat pilihan-Nya dari perbudakan yang kejam, memimpin mereka melalui Laut Merah, dan menyediakan kebutuhan mereka di padang gurun. Ini adalah bukti nyata bahwa Tuhan peduli pada umat-Nya dan mampu melakukan hal-hal ajaib untuk keselamatan mereka.
Namun, setelah penyelamatan yang spektakuler ini, Yudas segera menambahkan bagian yang krusial: "kemudian memusnahkan mereka yang tidak percaya." Pernyataan ini merujuk pada generasi pertama Israel yang keluar dari Mesir namun tidak berhasil masuk ke Tanah Perjanjian karena ketidakpercayaan mereka. Meskipun mereka telah menyaksikan mukjizat demi mukjizat, hati mereka seringkali dipenuhi keraguan dan pemberontakan. Ketidakpercayaan ini berujung pada kebinasaan mereka di padang gurun, sesuai dengan janji dan peringatan Tuhan.
Pesan Yudas 1:5 sangat relevan di masa kini. Kita hidup di era yang penuh dengan godaan, keraguan, dan pesan-pesan yang menyesatkan. Seperti umat Israel, kita mungkin telah mengalami campur tangan Tuhan dalam hidup kita, menyaksikan kasih-Nya yang tak terbatas, dan menerima keselamatan melalui Yesus Kristus. Namun, tantangan iman selalu ada. Ada kalanya kita tergoda untuk meragukan kesetiaan Tuhan, mempertanyakan jalan-Nya, atau bahkan berpaling dari-Nya.
Ayat ini mengajarkan kita bahwa penyelamatan awal bukanlah jaminan keselamatan akhir. Iman yang sejati bukanlah sekadar pengakuan verbal, melainkan sebuah kepercayaan yang terus menerus dan yang dibuktikan melalui ketaatan. Ketidakpercayaan, sekecil apapun, dapat menggerogoti iman kita dan menjauhkan kita dari hadirat Tuhan. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk terus berjaga-jaga, menjaga iman kita tetap kuat, dan terus mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.
Yudas 1:5 mengingatkan kita untuk belajar dari sejarah dan pengalaman orang lain. Kegagalan generasi Israel di padang gurun seharusnya menjadi pengingat bagi kita agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Penting bagi kita untuk terus memperdalam hubungan kita dengan Tuhan, merenungkan Firman-Nya, dan berdoa agar iman kita terus dikuatkan. Peringatan ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk mendorong kita agar hidup dalam kesadaran spiritual, menghargai karunia keselamatan yang telah diberikan, dan berjuang untuk mempertahankan iman kita sampai akhir.