18 Lalu aku mengangkat mataku dan melihat: ada empat tanduk.
Kitab Zakharia, salah satu kitab nabi-nabi kecil dalam Perjanjian Lama, penuh dengan penglihatan-penglihatan simbolis yang kaya makna. Penglihatan yang terjadi pada pasal 1, ayat 18 ini merupakan bagian awal dari serangkaian penglihatan yang diberikan kepada Zakharia. Ayat ini sendiri merupakan deskripsi singkat dari apa yang ia lihat, yaitu "empat tanduk". Namun, makna di baliknya jauh lebih dalam dan relevan, terutama dalam konteks sejarah Israel dan janji-janji Allah.
Penglihatan tentang empat tanduk ini kemudian dilanjutkan dengan penjelasan lebih lanjut dalam ayat-ayat berikutnya dan penglihatan-penglihatan selanjutnya yang diberikan kepada Zakharia. Tanduk dalam Kitab Suci sering kali melambangkan kekuatan, kekuasaan, atau kerajaan. Dalam konteks Zakharia 1:18, empat tanduk ini secara umum diinterpretasikan melambangkan empat kerajaan atau kekuatan dunia yang menindas umat Allah dan menyebarkan perpecahan. Bangsa-bangsa yang dimaksud di sini adalah kekuatan-kekuatan yang telah, sedang, atau akan menganiaya Israel dan Yehuda, serta merintangi pemulihan dan pembangunan Bait Allah.
Penglihatan ini muncul dalam periode pasca-pembuangan di Babel. Bangsa Israel baru saja kembali ke tanah perjanjian mereka, tetapi menghadapi banyak tantangan dan musuh yang menghalangi mereka untuk membangun kembali Bait Allah dan kehidupan mereka. Keberadaan "empat tanduk" ini menunjukkan adanya kekuatan-kekuatan antagonis yang aktif berusaha menggagalkan rencana dan janji Allah bagi umat-Nya. Mereka adalah kekuatan yang menyebarkan kesengsaraan dan kehancuran.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penglihatan Zakharia tidak berhenti pada deskripsi ancaman. Segera setelah melihat empat tanduk, Zakharia melihat seorang tukang kayu. Malaikat yang menafsirkan penglihatan tersebut menjelaskan bahwa empat tanduk itu adalah "tanah yang telah menyebarkan Yehuda, Israel dan Yerusalem." (Zakharia 1:19). Lalu, tukang kayu itu datang untuk "menggempur tanduk-tanduk tanah itu, supaya TUHAN dapat mengempur empat tanduk bangsa-bangsa yang telah mengangkat tanduk melawan tanah Yehuda untuk menyebarkan penduduknya." (Zakharia 1:21). Ini adalah janji yang sangat kuat: Allah tidak akan membiarkan kekuatan-kekuatan penindas ini berkuasa selamanya.
Tukang kayu, yang sering diidentifikasi sebagai representasi dari kuasa Allah atau bahkan Mesias yang akan datang, akan membawa penghakiman atas bangsa-bangsa tersebut dan memulihkan umat-Nya. Penglihatan ini menjadi sumber pengharapan dan dorongan bagi orang-orang Israel yang sedang berjuang. Ini menegaskan bahwa di tengah kesulitan dan penindasan dari kekuatan dunia, rencana Allah akan tetap berjalan dan umat-Nya akan dipulihkan. Penglihatan Zakharia 1:18, bersama dengan kelanjutannya, mengingatkan kita bahwa Allah berdaulat atas semua bangsa dan sejarah, dan Dia akan membela umat-Nya serta menegakkan keadilan-Nya. Kekuatan-kekuatan yang menindas pada akhirnya akan dihakimi, sementara umat Allah akan mengalami pemulihan dan kedamaian yang dijanjikan.