"Maka datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya: 'Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar bait ini; tangannya juga akan menyelesaikannya, supaya kamu mengetahui bahwa TUHAN semesta alam telah mengutus aku kepadamu.'"
Ayat dari Kitab Zakharia pasal 4, ayat 8 ini merupakan sebuah penglihatan profetik yang penting bagi umat Israel pada masa pemulangan dari pembuangan Babel. Setelah bertahun-tahun dalam penawanan, mereka kembali ke tanah air mereka dengan semangat yang campur aduk. Salah satu tugas utama yang dihadapi adalah membangun kembali Bait Allah di Yerusalem, pusat kehidupan spiritual dan kebangsaan mereka. Namun, tantangan yang dihadapi begitu besar, dan kemajuan pembangunan berjalan lambat, menimbulkan keraguan dan keputusasaan di hati banyak orang.
Dalam konteks inilah firman TUHAN datang kepada nabi Zakharia. Penglihatan ini diberikan untuk menguatkan para pemimpin dan seluruh umat. Ayat 8 secara spesifik menunjuk kepada Zerubabel, seorang pemimpin yang diberi tanggung jawab penting dalam rekonstruksi ini. Firman Tuhan menegaskan bahwa tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Bait Suci, dan tangan yang sama pula yang akan menyelesaikan pembangunan itu. Ini bukan sekadar pernyataan fakta, melainkan sebuah janji ilahi yang memberikan kepastian.
Pesan di balik firman ini adalah pengingat bahwa keberhasilan pekerjaan bukan semata-mata bergantung pada kekuatan manusia, melainkan pada kuasa dan kehendak Tuhan semesta alam. Tuhan yang mengutus Zakharia dan yang berfirman kepadanya, adalah Tuhan yang berkuasa untuk memastikan penyelesaian pekerjaan yang telah dimulai. Ini menjadi sumber penghiburan dan motivasi yang luar biasa bagi umat yang sedang bergumul. Tantangan sebesar apapun dapat diatasi ketika manusia bekerja bersama dengan bimbingan dan kekuatan dari Tuhan.
Relevansi ayat ini tidak terbatas pada konteks historis pembangunan Bait Allah di Yerusalem. Dalam kehidupan rohani setiap individu, kita seringkali dihadapkan pada "pembangunan" rohani atau proyek-proyek pelayanan yang terasa berat dan sulit untuk diselesaikan. Mungkin itu adalah pergumulan pribadi, pembentukan karakter, atau upaya membangun sesuatu yang lebih besar bagi kerajaan Tuhan. Sama seperti Zerubabel, kita mungkin merasa kecil dan tidak mampu menghadapi rintangan.
Namun, Zakharia 4:8 mengingatkan kita bahwa Tuhan yang memulai pekerjaan baik di dalam diri kita, adalah Tuhan yang juga akan menyelesaikannya (Filipi 1:6). Dia mengutus Roh Kudus-Nya untuk membimbing, memberi hikmat, kekuatan, dan ketekunan. Keberhasilan bukan diukur dari seberapa besar kita, tetapi dari seberapa besar Tuhan yang bekerja melalui kita. Percayalah bahwa tangan yang telah memimpin Zerubabel untuk meletakkan dasar pembangunan Bait Allah, adalah tangan yang sama yang akan menuntun kita hingga akhir. Teruslah bekerja dengan setia, karena Tuhan yang kita layani adalah Tuhan yang setia pada janji-Nya, memastikan bahwa pekerjaan-Nya akan diselesaikan.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang Kitab Zakharia dan pesan-pesannya, Anda dapat membaca Kitab Zakharia di sini.