Sebab Ia harus memerintah sebagai raja, sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
Ayat ini, 1 Korintus 15:25, merupakan bagian penting dari penjelasan Rasul Paulus mengenai kebangkitan Kristus dan implikasinya bagi iman orang percaya. Dalam konteks pasal ini, Paulus dengan gigih membela kebenaran fundamental kekristenan: kebangkitan jasmani Yesus dari kematian. Ia menyoroti bahwa tanpa kebangkitan Kristus, iman kita sia-sia. Ayat 25 ini menambahkan perspektif yang luar biasa mengenai kuasa dan tujuan penebusan Kristus.
Kalimat "Sebab Ia harus memerintah sebagai raja" menegaskan otoritas ilahi Yesus Kristus. Kebangkitan-Nya bukanlah sekadar peristiwa bersejarah, melainkan pengukuhan atas takhta-Nya sebagai Raja di atas segala raja. Kemenangan-Nya atas maut bukanlah akhir, melainkan awal dari pemerintahan-Nya yang akan terus berlanjut. Ini bukan pemerintahan yang bersifat sementara, melainkan pemerintahan kekal yang telah dinubuatkan.
Frasa "sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya" melengkapi gambaran tentang kemenangan Kristus. Siapakah musuh-musuh yang dimaksud? Tentu saja, ini mencakup segala sesuatu yang bertentangan dengan kedaulatan Allah: dosa, maut, kejahatan, dan segala kekuatan spiritual yang menentang kehendak-Nya. Paulus melihat ini sebagai sebuah proses yang pasti akan diselesaikan. Kristus tidak hanya mengalahkan musuh-musuh-Nya di kayu salib dan kebangkitan, tetapi pemerintahan-Nya saat ini sedang dalam proses menaklukkan semua yang berlawanan dengan kehendak Allah.
Dalam pandangan teologis, ayat ini seringkali dikaitkan dengan konsep eskatologis, yaitu ajaran tentang akhir zaman. Pemerintahan Kristus yang kini berlanjut di surga akan mencapai puncaknya pada kedatangan-Nya yang kedua kali, di mana seluruh ciptaan akan bersujud di hadapan-Nya. Musuh-musuh-Nya yang terakhir, yaitu maut itu sendiri, akan dikalahkan secara definitif, seperti yang dijelaskan di ayat-ayat berikutnya dalam pasal 1 Korintus 15.
Bagi orang percaya, ayat ini memberikan penghiburan dan kepastian yang luar biasa. Di tengah berbagai kesulitan, penderitaan, dan tantangan dunia, kita diingatkan bahwa kita memiliki Raja yang berkuasa penuh. Kemenangan-Nya adalah kemenangan kita. Kebangkitan-Nya menjamin kebangkitan kita. Pemerintahan-Nya memastikan bahwa keadilan dan kebenaran pada akhirnya akan berdaulat. Kita hidup dalam masa di mana pemerintahan Kristus sedang berlaku, dan pada waktunya kelak, segala sesuatu akan disempurnakan.
Oleh karena itu, 1 Korintus 15:25 bukan hanya sekadar pernyataan teologis, tetapi juga seruan untuk hidup dalam pengharapan dan keberanian. Kita dipanggil untuk hidup sebagai warga Kerajaan Kristus yang mulia, menantikan penggenapan janji-Nya, dan menjadi agen-Nya dalam menaklukkan pengaruh kejahatan di dunia ini, sekecil apapun peran kita. Kepastian pemerintahan Kristus adalah jangkar bagi jiwa kita, baik dalam masa tenang maupun badai kehidupan.
Simbol Kemenangan dan Pemerintahan Kristus