1 Raja-Raja 11:5

"Sebab Salomo mengikuti Dewi Astarte, dewi orang Sidon, dan mengikuti Molekh, dewa orang Amon."

Ilustrasi perpecahan hati atau penyembahan berhala yang terlihat abstrak dan modern

Kejatuhan Salomo: Jauh dari Jalan Tuhan

Ayat 1 Raja-Raja 11:5 mencatat sebuah momen tragis dalam sejarah Raja Salomo. Setelah masa kejayaannya yang diberkati Tuhan, Salomo ternyata berbelok arah dari kesetiaan kepada Allah. Ayat ini secara gamblang menyebutkan bahwa ia "mengikuti Dewi Astarte, dewi orang Sidon, dan mengikuti Molekh, dewa orang Amon." Perilaku ini bukan sekadar kesalahan kecil, melainkan sebuah pengkhianatan mendalam terhadap perjanjiannya dengan Tuhan, yang telah menganugerahinya hikmat dan kekayaan luar biasa.

Dewi Astarte adalah dewi kesuburan, perang, dan cinta di kalangan bangsa-bangsa Kanaan, termasuk Sidon. Penyembahan terhadapnya sering kali dikaitkan dengan praktik-praktik amoral dan ritual yang menjijikkan di mata Tuhan. Sementara itu, Molekh adalah dewa orang Amon yang dikenal melalui praktik pengorbanan anak. Kedua bentuk penyembahan ini merupakan pelanggaran berat terhadap hukum Taurat yang melarang penyembahan berhala dan praktik-praktik penyembahan yang kejam.

Implikasi Spiritual dan Kerajaan

Kesalahan Salomo ini memiliki konsekuensi yang mengerikan. Penyembahan berhala tidak hanya mencemari kehidupannya secara pribadi, tetapi juga mengundang murka Tuhan atas seluruh umat Israel. Tuhan sendiri telah memperingatkan bangsa itu sebelumnya bahwa penyembahan kepada dewa lain akan membawa malapetaka. Akibat dari ketidaktaatan Salomo, kekayaan dan kemuliaan yang pernah menjadi ciri khas pemerintahannya perlahan memudar. Lebih parah lagi, kekuasaan kerajaannya akan terkoyak. Tuhan berfirman bahwa kerajaan itu akan dibagi, dan sebagian besar wilayahnya akan diberikan kepada pegawainya. Hal ini merupakan pukulan telak bagi kesatuan dan kekuatan bangsa Israel.

Pelajaran yang Dapat Diambil

Kisah Salomo menjadi pengingat yang kuat bagi setiap orang. Sekalipun seseorang diberkati dengan berlimpah, memiliki hikmat yang mendalam, atau menduduki posisi yang tinggi, kesetiaan kepada Tuhan harus tetap menjadi prioritas utama. Kemakmuran dan kesuksesan duniawi dapat dengan mudah mengalihkan perhatian dari hal-hal rohani. Keterikatan pada kesenangan, kekayaan, atau bahkan hubungan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan dapat membawa seseorang jauh dari jalan yang benar.

Ayat ini juga menunjukkan bahwa godaan datang dalam berbagai bentuk, bahkan bagi orang yang paling dekat dengan Tuhan. godaan untuk berpaling kepada hal-hal yang dilarang Tuhan bisa jadi terasa menarik di awal, namun dampaknya selalu destruktif dalam jangka panjang. Penting bagi kita untuk senantiasa menjaga hati dan pikiran agar tetap tertuju pada Tuhan, waspada terhadap segala bentuk penyimpangan spiritual, dan memohon pertolongan-Nya agar tetap setia di jalan kebenaran. Kesetiaan kepada Tuhan bukan hanya tentang ketaatan ritual, tetapi juga tentang komitmen hati yang mendalam dalam setiap aspek kehidupan.