Simbol Kedaulatan dan Kisah Para Raja
Ayat ini berasal dari Kitab 1 Raja-raja, sebuah catatan sejarah penting yang mengisahkan perjalanan para raja Israel setelah terpecahnya kerajaan Salomo. Fokus utama pada pasal 14 adalah pada pemerintahan Yerobeam, raja pertama Kerajaan Israel Utara (juga dikenal sebagai Kerajaan Sepuluh Suku). Ayat 1 Raja-raja 14:20 secara ringkas menyebutkan lamanya masa pemerintahan Yerobeam, yaitu dua puluh dua tahun, dan transisi kekuasaan kepada putranya, Nadab.
Namun, di balik angka-angka dan kronologi ini terbentang sebuah narasi tentang konsekuensi dari pemberontakan dan penyembahan berhala. Yerobeam diangkat menjadi raja setelah kerajaannya terpecah akibat dosa dan kesombongan Rehabeam, putranya Salomo. Untuk mencegah rakyatnya kembali ke Yerusalem untuk beribadah, yang secara politis dapat mempersatukan mereka kembali di bawah kekuasaan Yehuda, Yerobeam mendirikan pusat-pusat ibadah baru di Betel dan Dan. Ia menempatkan patung anak lembu emas di kedua tempat tersebut dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat biasa, bukan dari kaum Lewi.
Tindakan Yerobeam ini dianggap sebagai dosa besar di mata Tuhan. Meskipun ia memerintah selama dua puluh dua tahun, masa pemerintahannya ditandai oleh ketidaktaatan yang fundamental terhadap hukum Tuhan. Kitab Suci secara konsisten menggambarkan Yerobeam sebagai sosok yang "membuat Israel berdosa". Keturunannya pun melanjutkan jejak dosa ini, sehingga Kerajaan Israel Utara terus menerus berada dalam ketidakstabilan politik dan spiritual.
Pentingnya ayat 1 Raja-raja 14:20 tidak hanya terletak pada penandaan akhir pemerintahan Yerobeam dan awal pemerintahan Nadab. Ayat ini juga berfungsi sebagai pengingat akan janji dan penghakiman Tuhan. Meskipun Tuhan dalam kasih karunia-Nya memberikan kesempatan dan masa pemerintahan yang cukup panjang bagi Yerobeam, dosa penyembahan berhala yang ia prakarsai membawa konsekuensi jangka panjang bagi seluruh bangsa Israel Utara. Generasi demi generasi akan merasakan dampak dari keputusan pertama Yerobeam ini, yang akhirnya mengarah pada pembuangan bangsa Israel oleh bangsa Asiria.
Kisah Yerobeam mengajarkan pelajaran berharga tentang kepemimpinan yang bertanggung jawab dan bahaya dari kompromi iman. Keputusan seorang pemimpin dapat memiliki dampak yang luas dan bertahan lama, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi seluruh umat yang dipimpinnya. Kedaulatan Tuhan terlihat dalam setiap detail sejarah ini, di mana Dia menetapkan dan menggulingkan raja-raja sesuai dengan kehendak-Nya dan keadilan-Nya, sambil tetap memberikan kesempatan bagi pertobatan, meskipun seringkali tidak dipergunakan dengan baik.