1 Raja-Raja 9:24 - Janji Kesetiaan Ilahi

"Tetapi Firaun menyuruh mengambil anak perempuan Firaun menjadi isteri bagi Salomo, seperti yang telah difirmankan TUHAN."

Ayat 1 Raja-Raja 9:24 ini mungkin terdengar sederhana, hanya sebuah catatan sejarah mengenai pernikahan politik antara putri Firaun dan Raja Salomo. Namun, di balik rangkaian kata-kata tersebut, tersimpan makna yang dalam mengenai bagaimana Tuhan bekerja dalam sejarah manusia, bahkan melalui peristiwa yang tampak sekuler. Ayat ini secara tegas menyebutkan bahwa tindakan Firaun tersebut "seperti yang telah difirmankan TUHAN." Ini bukan kebetulan semata, melainkan bagian dari rencana ilahi yang lebih besar.

Kisah Salomo adalah kisah yang kaya akan keberhasilan dan kebijaksanaan, namun juga dipenuhi dengan kesalahan. Di awal pemerintahannya, Salomo menunjukkan kesetiaan yang mendalam kepada Tuhan. Ia membangun Bait Suci yang megah di Yerusalem, sebuah pusat ibadah yang menjadi simbol kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Permintaannya kepada Tuhan adalah kebijaksanaan untuk memerintah umat-Nya dengan adil, sebuah permohonan yang berkenan di hati Tuhan. Namun, seiring berjalannya waktu dan kekuasaannya yang semakin besar, Salomo mulai menjalin hubungan dengan banyak perempuan asing, termasuk putri Firaun.

Simbol Keseimbangan

Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa bahkan di tengah keputusan-keputusan manusia yang seringkali didorong oleh kepentingan politik, ekonomi, atau pribadi, Tuhan memiliki kuasa untuk mengarahkan segalanya demi penggenapan firman-Nya. Pernikahan Salomo dengan putri Firaun, yang mungkin awalnya dimaksudkan untuk memperkuat aliansi Mesir dengan Israel, justru menjadi bagian dari sejarah yang telah dinubuatkan. Ini menegaskan kedaulatan Allah atas segala bangsa dan kejadian.

Namun, penting untuk dicatat bahwa firman Tuhan yang digenapi di sini tidak serta-merta membenarkan semua tindakan Salomo. Kitsab para Raja kemudian mencatat bagaimana para istri asing Salomo memalingkan hatinya kepada ilah-ilah lain, yang pada akhirnya membawa kehancuran bagi kerajaan Israel. Ayat 1 Raja-Raja 9:24 lebih menyoroti bagaimana Tuhan menggunakan bahkan hal-hal yang tampaknya negatif untuk tujuan-Nya. Ini adalah bukti kepercayaan dan kesetiaan-Nya kepada umat-Nya, meskipun umat-Nya sendiri tidak selalu setia.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita mungkin menghadapi situasi yang terasa rumit atau keputusan yang tampaknya tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Namun, ayat ini memberikan penghiburan dan kepastian bahwa Tuhan tetap berdaulat. Dia memiliki rencana yang lebih besar, dan Dia dapat menggunakan segala sesuatu, baik yang baik maupun yang buruk, untuk membawa kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya. Seperti yang dinyatakan dalam Roma 8:28, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah mendatangkan segala sesuatu untuk kebaikan mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." Janji kesetiaan ilahi yang terkandung dalam 1 Raja-Raja 9:24 adalah pengingat yang kuat akan kasih dan kuasa Tuhan yang tak terbatas.