1 Tawarikh 28:16 - Iman, Kekuatan, dan Kebaikan

"Dan ia memberi perintah untuk mendirikan mezbah bagi TUHAN, dan untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan atasnya bagi TUHAN, Allah Israel."

Iman dan Ketaatan

Ayat 1 Tawarikh 28:16 adalah sebuah pengingat yang kuat akan pentingnya iman yang diwujudkan dalam tindakan ketaatan. Dalam konteks kitab 1 Tawarikh, kita melihat bagaimana Raja Daud, di akhir masa pemerintahannya, memberikan instruksi final kepada Salomo, putranya, mengenai pembangunan Bait Suci. Perintah untuk mendirikan mezbah dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan bukanlah sekadar tugas seremonial, melainkan fondasi spiritual dari kerajaan dan ibadah Israel.

Kebaikan Allah kepada umat-Nya adalah alasan utama di balik segala perintah-Nya. Mezbah ini melambangkan tempat pertemuan antara Allah dan umat-Nya, sebuah wadah pengampunan dosa melalui korban yang dipersembahkan, dan cara untuk memelihara hubungan yang erat dengan Sang Pencipta. Perintah Daud kepada Salomo menunjukkan bahwa membangun hubungan yang benar dengan Tuhan harus menjadi prioritas utama, bahkan di tengah urusan kenegaraan yang besar.

Dalam kehidupan modern kita, makna ayat ini tetap relevan. Meskipun kita tidak lagi mempersembahkan korban hewan seperti di Perjanjian Lama, prinsip iman yang berbuah tindakan tetaplah esensial. Ketaatan kita kepada Allah diwujudkan melalui kasih kepada sesama, pelayanan, integritas dalam pekerjaan, dan dedikasi untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Mendirikan "mezbah" dalam kehidupan pribadi kita berarti menciptakan ruang dan waktu untuk berdoa, merenungkan firman Tuhan, dan mencari tuntunan-Nya.

Iman sejati tidak pernah pasif. Ayat ini mengajak kita untuk secara aktif terlibat dalam ibadah dan pelayanan. Memberi "korban bakaran" berarti memberikan yang terbaik dari diri kita kepada Tuhan, tanpa syarat. Sementara "korban keselamatan" mengajarkan kita tentang sukacita dan kedamaian yang datang dari mengetahui bahwa kita berada dalam perkenanan-Nya, berkat dari hubungan yang dipulihkan melalui Kristus. Kebaikan Allah terus mengalir kepada mereka yang mencari-Nya dengan tulus.

Renungkanlah bagaimana Anda dapat menerapkan prinsip 1 Tawarikh 28:16 dalam kehidupan sehari-hari. Apakah Anda menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan? Apakah tindakan Anda mencerminkan iman Anda? Apakah Anda hidup dengan kesadaran akan anugerah keselamatan yang telah diberikan? Dengan memprioritaskan hubungan kita dengan Tuhan dan mewujudkan iman kita dalam ketaatan dan pelayanan, kita membangun "bait suci" spiritual dalam hati kita, tempat di mana kebaikan dan hadirat-Nya dapat bersemayam. Ini adalah panggilan untuk hidup yang berpusat pada Allah, yang memberikan kekuatan, kedamaian, dan makna yang mendalam.