Ayat dari Kitab 2 Raja-Raja 4:21 menggambarkan sebuah momen yang penuh kesedihan mendalam. Perempuan Sunem ini mendapati putranya telah meninggal, dan reaksi pertamanya adalah kesedihan yang luar biasa, memeluk anaknya erat-erat lalu membaringkannya di tempat tidur. Adegan ini menyoroti ikatan kasih orang tua dan anak, serta keputusasaan yang dirasakan ketika kehilangan orang terkasih, terutama seorang anak. Namun, cerita ini tidak berhenti pada kesedihan semata. Kisah ini merupakan bagian dari serangkaian peristiwa luar biasa yang dilakukan oleh Nabi Elisa.
Dalam konteks kitab suci, peristiwa ini adalah manifestasi kuasa ilahi. Nabi Elisa, atas permintaan perempuan Sunem yang beriman, kemudian membangkitkan anak tersebut dari kematian. Ini bukan sekadar pemulihan hidup, tetapi sebuah mukjizat kebangkitan yang menegaskan bahwa Tuhan memiliki kuasa atas kehidupan dan kematian. Mukjizat ini menjadi tanda nyata bahwa Tuhan hadir dalam kehidupan umat-Nya, bahkan di saat-saat tergelap sekalipun. Kisah ini menawarkan harapan dan pengingat bahwa di tengah kesulitan, ada potensi untuk pemulihan dan kehidupan baru.
Kehidupan perempuan Sunem yang sebelumnya tidak memiliki anak, kemudian dianugerahi seorang putra melalui campur tangan Elisa, dan kini putranya dibangkitkan dari kematian, melambangkan perjalanan iman yang luar biasa. Ia mengalami anugerah yang berlimpah dari Tuhan. Peristiwa kebangkitan ini menegaskan kembali janji kesetiaan Tuhan dan kuasa-Nya yang tak terbatas. Bagi para pembaca, ayat ini bukan hanya catatan sejarah, tetapi juga sumber inspirasi untuk terus beriman dan berharap, bahkan ketika menghadapi situasi yang tampaknya mustahil atau menyakitkan.
Dalam kehidupan modern, kita mungkin tidak menyaksikan mukjizat fisik seperti kebangkitan dari kematian secara langsung. Namun, prinsip-prinsip yang terkandung dalam kisah ini tetap relevan. Kita dapat menemukan "kebangkitan" dalam bentuk pemulihan dari penyakit, penyelesaian masalah yang rumit, atau bahkan transformasi pribadi menuju kehidupan yang lebih baik. Ayat 2 Raja-Raja 4:21 mengingatkan kita untuk selalu membuka hati bagi campur tangan ilahi dan untuk percaya pada kuasa-Nya yang mampu memulihkan dan memberikan kehidupan baru, melampaui segala keterbatasan manusia.