2 Tawarikh 14:11

"Lalu berserulah Asa kepada TUHAN, Allahnya, dan berkata: "Ya TUHAN, di antara yang banyak tidak ada yang dapat menolong selain Engkau, di antara yang kuat maupun yang lemah. Tolonglah kami, ya TUHAN, Allah kami, sebab kepada-Mulah kami bersandar dan dalam nama-Mu kami maju melawan orang banyak ini. Ya TUHAN, Engkaulah Allah kami; janganlah biarkan manusia berkuasa atas-Mu!""
YHWH

Ayat 2 Tawarikh 14:11 merupakan sebuah seruan doa yang sangat kuat dan penuh keyakinan. Doa ini dipanjatkan oleh Raja Asa dari Yehuda ketika kerajaannya dihadapkan pada ancaman invasi besar dari Etiopia di bawah pimpinan Zerah. Di tengah kepungan musuh yang jumlahnya jauh melebihi pasukannya, Asa tidak mengandalkan kekuatan militer semata, melainkan berpaling kepada sumber kekuatan yang paling hakiki: Tuhan Allah.

Pesan utama dari ayat ini adalah pengakuan total atas kedaulatan dan kemampuan Tuhan. Asa secara gamblang menyatakan, "Ya TUHAN, di antara yang banyak tidak ada yang dapat menolong selain Engkau, di antara yang kuat maupun yang lemah." Pernyataan ini menegaskan bahwa kekuatan atau jumlah bukanlah tolok ukur yang sesungguhnya dalam menghadapi kesulitan. Baik musuh yang kuat maupun yang lemah, semuanya berada di bawah kendali Tuhan. Tidak ada kekuatan lain di langit maupun di bumi yang mampu memberikan pertolongan efektif kecuali Dia.

Selanjutnya, doa ini adalah manifestasi dari iman yang mendalam. Asa tidak ragu untuk memohon pertolongan langsung dari Tuhan, "Tolonglah kami, ya TUHAN, Allah kami..." Ia mengakui bahwa keberhasilan mereka bukan karena kepiawaian strategi atau kehebatan prajuritnya, melainkan semata-mata karena anugerah dan campur tangan Ilahi. Ketergantungan total ini terlihat jelas dalam frasa "sebab kepada-Mulah kami bersandar dan dalam nama-Mu kami maju melawan orang banyak ini." Bersandar kepada Tuhan berarti meletakkan seluruh harapan dan kepercayaan pada-Nya, sementara maju dalam nama Tuhan berarti bertindak dengan keberanian yang berasal dari kesadaran akan penyertaan-Nya.

Puncak dari doa ini adalah pengakuan otoritas Tuhan yang tak terbantahkan: "Ya TUHAN, Engkaulah Allah kami; janganlah biarkan manusia berkuasa atas-Mu!" Asa dengan tegas menyatakan bahwa Tuhan adalah penguasa tertinggi. Tidak ada kekuatan manusia, sekuat atau sehebat apapun, yang dapat menandingi atau mengalahkan kehendak dan kuasa Tuhan. Permohonan agar Tuhan tidak membiarkan manusia berkuasa atas-Nya menunjukkan kesadaran bahwa segala sesuatu, termasuk nasib peperangan dan kehidupan umat-Nya, berada sepenuhnya dalam genggaman tangan Tuhan.

Dalam konteks kehidupan modern, ayat 2 Tawarikh 14:11 memberikan pelajaran berharga. Ketika kita dihadapkan pada berbagai tantangan hidup, entah itu masalah pribadi, profesional, atau bahkan krisis yang lebih besar, kita diingatkan untuk tidak hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri atau sumber daya duniawi. Sebaliknya, kita dipanggil untuk meneladani Asa, yaitu berpaling kepada Tuhan dengan doa yang tulus, mengakui ketergantungan kita pada-Nya, dan bersandar pada kekuatan serta janji-Nya. Iman seperti inilah yang akan memberikan keberanian, ketenangan, dan kemenangan sejati, karena kita tahu bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang Maha Kuasa, yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya yang percaya kepada-Nya. Doa ini mengajarkan kita untuk senantiasa memelihara hubungan yang erat dengan Tuhan, menjadikannya sumber kekuatan dan perlindungan utama dalam setiap aspek kehidupan kita.