Ayat dari kitab 2 Tawarikh pasal 20 ayat 29 ini menceritakan sebuah momen penting dalam sejarah Kerajaan Yehuda di bawah kepemimpinan Raja Yosafat. Peristiwa ini merupakan bukti nyata kekuasaan dan perlindungan Allah atas umat-Nya ketika mereka berserah sepenuhnya dan mencari pimpinan-Nya.
Konteks ayat ini adalah ketika Yehuda menghadapi ancaman besar dari koalisi tiga bangsa yang kuat: bani Amon, bani Moab, dan orang Meun. Pasukan musuh ini sangat banyak jumlahnya, dan Yosafat serta seluruh penduduk Yehuda merasa gentar dan terancam. Dalam situasi yang sangat genting ini, Raja Yosafat tidak bersandar pada kekuatan militer atau kecerdasan strategi manusia semata. Sebaliknya, ia memimpin bangsanya untuk mencari pertolongan dari Allah. Mereka berpuasa, berdoa, dan memohon bimbingan dari Tuhan di hadapan Bait Allah.
Tuhan menjawab doa mereka melalui nabi Yahaziel, yang menyampaikan pesan penghiburan dan janji kemenangan. Pesan itu menekankan bahwa pertempuran ini bukanlah pertempuran Yehuda, melainkan pertempuran Allah. Yosafat diinstruksikan untuk tidak takut dan tidak gentar, karena Allah akan berperang bagi mereka. Keesokan harinya, Yosafat menempatkan para penyanyi dan pemuji untuk berbaris di depan pasukan, dan ketika mereka mulai memuji Tuhan, terjadilah sesuatu yang luar biasa.
Allah sendiri campur tangan. "Kemudian TUHAN membuat orang-orang Amon dan Moab melawan penduduk pegunungan Seir, dan setelah mereka membinasakan dan memusnahkan penduduk Seir, mereka saling membinasakan satu sama lain." (2 Tawarikh 20:23). Dalam kekacauan dan kebingungan yang disebabkan oleh tindakan Allah, para musuh Yehuda saling menyerang dan memusnahkan diri mereka sendiri. Pasukan Yehuda yang seharusnya bertempur hanya perlu pergi ke tempat itu dan mengumpulkan jarahan yang melimpah ruah.
Puncak dari kemenangan luar biasa ini adalah apa yang tercatat dalam ayat yang kita bahas: 2 Tawarikh 20:29. "Lalu ketakutan dari Allah datang mengelilingi segala kerajaan negeri-negeri itu, sehingga mereka tidak berani berperang melawan Yosafat." Ini bukan hanya kemenangan militer semata, tetapi sebuah kemenangan yang membawa dampak jangka panjang. Ketakutan ilahi yang datang dari Allah menundukkan bangsa-bangsa lain di sekitar Yehuda. Mereka melihat manifestasi kuasa Allah yang begitu dahsyat, sehingga keberanian mereka untuk menyerang Yehuda lenyap sama sekali.
Apa yang bisa kita pelajari dari 2 Tawarikh 20:29? Pertama, ketika kita menghadapi masalah yang tampaknya tidak mungkin diatasi, solusi terbaik adalah berserah kepada Allah dan mencari pimpinan-Nya melalui doa dan Firman-Nya. Kedua, Allah sanggup memberikan kemenangan yang melampaui pemahaman manusia. Kemenangan yang Dia berikan bisa jadi bukan dengan cara kita bayangkan, tetapi selalu yang terbaik bagi kita. Ketiga, kesetiaan dan ketaatan kepada Allah akan membawa perlindungan dan kedamaian. Ketika bangsa-bangsa lain takut kepada Yosafat karena kuasa Allah, itu menunjukkan bahwa ketaatan Yosafat membawa rasa hormat dan kekaguman, bahkan dari musuh-musuhnya.
Kisah ini memberikan harapan yang besar bagi setiap orang yang bergumul. Ia mengingatkan kita bahwa kita tidak pernah sendirian dalam menghadapi peperangan hidup. Dengan iman dan penyerahan diri, kita dapat mengalami kuasa Allah yang luar biasa bekerja dalam hidup kita, membawa kemenangan dan kedamaian yang mendalam, seperti yang dialami oleh Raja Yosafat dan bangsa Yehuda.