2 Tawarikh 31:4

Dan Hizkia memerintahkan penduduk Yerusalem untuk memberikan bagian para imam dan orang Lewi, sesuai dengan bagian yang ditetapkan bagi mereka, supaya mereka dapat bertekun dalam pelayanan TUHAN.

Persembahan
Ilustrasi pemberian persembahan untuk Bait Allah

Makna Ketaatan Hizkia

Ayat 2 Tawarikh 31:4 ini menceritakan tentang kebijakan Raja Hizkia yang patut dicontoh. Setelah menyingkirkan berhala-berhala dan memulihkan ibadah kepada TUHAN di Yehuda, Hizkia tidak berhenti sampai di situ. Langkah penting berikutnya adalah memastikan bahwa para pelayan TUHAN, yaitu para imam dan orang Lewi, dapat menjalankan tugas mereka dengan baik dan tanpa kekurangan.

Perintah Hizkia untuk memberikan bagian yang ditetapkan bagi para imam dan orang Lewi menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya dukungan materiil bagi pelayanan rohani. Para imam dan orang Lewi adalah tulang punggung ibadah di Bait Allah. Mereka bertugas mempersembahkan korban, mengajar hukum Taurat, dan menjaga kekudusan tempat ibadah. Agar mereka dapat fokus pada tugas-tugas suci ini, kebutuhan dasar mereka harus terpenuhi.

Pemberian bagian yang ditetapkan, yang berasal dari persepuluhan dan persembahan umat, adalah cara Alkitabiah untuk menopang pelayanan. Hizkia menegakkan kembali prinsip ini, memulihkan tatanan yang telah lama terabaikan. Ketaatan Hizkia terhadap firman Tuhan ini bukan hanya sekadar menjalankan ritual, tetapi merupakan manifestasi iman yang tulus dan kepedulian terhadap kelangsungan ibadah yang benar.

Berkat dari Ketaatan

Ketaatan Hizkia ini tidak hanya menguntungkan para imam dan orang Lewi, tetapi juga seluruh umat Israel. Ketika pelayanan di Bait Allah berjalan lancar, ibadah menjadi lebih teratur, dan umat pun memiliki tempat yang kudus untuk datang bersekutu dengan TUHAN. Hal ini juga akan menumbuhkan iman umat dan kepercayaan mereka kepada Allah.

Kisah Hizkia ini mengajarkan kita prinsip yang relevan hingga kini. Mendukung pelayanan rohani, baik melalui persembahan doa, waktu, maupun sumber daya materi, adalah bagian integral dari kehidupan beriman. Ketika kita memberikan apa yang menjadi hak para pelayan Tuhan, kita turut ambil bagian dalam pekerjaan Allah dan berkat-Nya akan melimpah, tidak hanya bagi mereka yang melayani, tetapi juga bagi kita yang memberi. Ketaatan pada perintah Tuhan, sekecil apapun itu, senantiasa membawa kebaikan dan berkat.

Ayat ini mengingatkan kita akan tanggung jawab kita untuk mendukung pekerjaan Tuhan. Mari kita belajar dari teladan Raja Hizkia dalam memelihara dan menghargai pelayanan firman Tuhan.

Baca lebih lanjut tentang 2 Tawarikh 31:4.