2 Tawarikh 34:22

"Dan berangkatlah raja beserta para pembesar dan kepala-kepala keluarga, juga seluruh rakyat kota itu, untuk mengambil gulungan Taurat dari Rumah TUHAN di Yerusalem, bersama dengan imam Hilkia."

T Kebenaran Terungkap Harapan Baru
Ilustrasi penemuan dan pemulihan Taurat TUHAN.

Kisah dalam 2 Tawarikh 34:22 membawa kita pada momen krusial dalam sejarah Kerajaan Yehuda, sebuah titik balik yang dipicu oleh penemuan kembali firman Tuhan. Raja Yosia, seorang raja muda yang saleh, telah memulai pemurnian ibadah di negerinya. Ia memerintahkan perbaikan Rumah TUHAN yang telah lama terbengkalai dan disalahgunakan.

Dalam proses perbaikan itulah, imam besar Hilkia menemukan sesuatu yang luar biasa: Kitab Hukum Taurat TUHAN. Penemuan ini bukanlah sekadar artefak kuno yang tersimpan di antara puing-puing, melainkan sebuah wahyu ilahi yang telah lama terlupakan oleh umat Israel. Bayangkan betapa terkejut dan terharunya Hilkia, dan kemudian Raja Yosia, ketika gulungan yang berharga itu diperlihatkan kepada mereka.

Tindakan pertama Raja Yosia setelah mendengar firman Tuhan dibacakan adalah merobek pakaiannya. Ini adalah isyarat kesedihan mendalam atas ketidaktaatan bangsanya dan pengabaian terhadap hukum-hukum Allah. Namun, kesedihan ini segera berubah menjadi resolusi yang kuat. Yosia tidak hanya berduka, tetapi ia juga bertindak. Ayat 22 menggambarkan bagaimana Yosia, bersama dengan para pembesar, kepala keluarga, dan seluruh rakyat, berangkat bersama Hilkia untuk membawa kembali Kitab Taurat ke pusat ibadah.

Perjalanan ini bukan hanya perjalanan fisik menuju Bait Suci di Yerusalem. Ini adalah perjalanan spiritual bangsa yang kembali kepada sumber kebenaran mereka. Penemuan Taurat menjadi katalisator bagi pemulihan rohani yang mendalam. Yosia kemudian memerintahkan agar firman Tuhan dibacakan di hadapan seluruh rakyat, dari yang terbesar hingga yang terkecil. Ia berkomitmen untuk hidup sesuai dengan apa yang tertulis di dalamnya, dan mendorong bangsanya untuk melakukan hal yang sama.

Kisah 2 Tawarikh 34:22 mengajarkan kita tentang pentingnya firman Tuhan dalam kehidupan pribadi dan komunal. Ketika firman Tuhan dilupakan atau diabaikan, umat manusia cenderung tersesat dan terjerumus ke dalam dosa. Namun, ketika firman itu ditemukan kembali, dihormati, dan dipatuhi, pemulihan, pemurnian, dan pembaruan dapat terjadi. Ini adalah pengingat yang kuat bahwa kebenaran ilahi memiliki kekuatan transformatif yang luar biasa, mampu membawa kita kembali ke jalan yang benar dan memulihkan hubungan kita dengan Sang Pencipta.