Perak menjadi umum di zaman Salomo seperti batu, dan pohon aras seperti pohon ara yang tumbuh di dataran rendah.
Ayat 2 Tawarikh 9:27 melukiskan gambaran yang luar biasa tentang kemakmuran dan kemuliaan Kerajaan Israel di bawah pemerintahan Raja Salomo. Penggambaran ini bukan sekadar metafora biasa, melainkan sebuah penekanan kuat terhadap betapa berlimpahnya sumber daya yang dikuasai oleh sang raja. Pernyataan bahwa "perak menjadi umum di zaman Salomo seperti batu" memberikan kita sebuah perspektif visual yang sangat kuat. Bayangkan sebuah kota di mana perak, logam mulia yang sangat berharga, tersebar begitu luasnya seolah-olah ia hanyalah kerikil biasa yang dapat ditemukan di mana saja. Keberlimahan ini menunjukkan betapa strategis dan suksesnya pengelolaan sumber daya serta perdagangan yang dilakukan oleh Salomo.
Kekayaan ini bukan hanya berasal dari pertambangan internal, melainkan juga hasil dari jaringan perdagangan internasional yang luas dan perjanjian damai yang berhasil dibangun oleh Salomo. Kerajaan Israel pada masanya menjadi pusat perdagangan yang vital, menghubungkan berbagai bangsa dan komoditas. Kapal-kapal yang berlayar ke Ophir membawa emas, perak, gading, dan bahkan monyet, sementara jalur darat dipenuhi dengan karavan yang membawa rempah-rempah, batu permata, dan barang-barang mewah lainnya. Semua ini menciptakan arus kekayaan yang tak terbayangkan, menjadikan perak sebagai sesuatu yang begitu umum hingga dapat disejajarkan dengan batu.
Lebih lanjut, ayat ini juga menyebutkan tentang pohon aras yang melimpah, yang digambarkan sebanding dengan pohon ara yang tumbuh di dataran rendah. Pohon aras adalah jenis kayu yang sangat berharga, dikenal karena kekuatan, ketahanan, dan keindahannya. Kayu aras digunakan secara luas dalam pembangunan Bait Suci, istana-istana megah, dan berbagai proyek arsitektur lainnya yang menandai era keemasan Salomo. Dataran rendah memang subur dan memungkinkan pertumbuhan pohon-pohon seperti pohon ara, menunjukkan bahwa bahkan sumber daya alam yang paling berharga sekalipun tumbuh dengan mudah dan melimpah di bawah pengelolaan Salomo.
Pernyataan ini menegaskan status Israel sebagai kekuatan regional yang kaya dan berpengaruh pada zamannya. Kemakmuran yang luar biasa ini mencerminkan kebijaksanaan, keadilan, dan berkat ilahi yang dilimpahkan kepada Salomo. Namun, penting juga untuk diingat bahwa ayat ini hadir dalam konteks sejarah yang lebih besar. Kemakmuran ini menjadi dasar bagi pembangunan Bait Suci yang monumental dan menunjukkan keagungan Kerajaan Allah di bumi melalui umat-Nya. Kesuksesan Salomo dalam membangun dan mengelola kerajaannya menjadi pelajaran tentang pentingnya kepemimpinan yang bijaksana dan bagaimana berkat Tuhan dapat memanifestasikan diri dalam kelimpahan materiil.