"Jika seseorang datang kepadamu dan tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerimanya di dalam rumahmu dan janganlah kamu menyambutnya."
Ayat 3 Yohanes 1:10 merupakan pengingat yang kuat dan langsung dari Rasul Yohanes kepada jemaat tentang pentingnya menjaga kemurnian ajaran yang telah mereka terima. Dalam konteks gereja mula-mula, ajaran yang benar adalah fondasi utama bagi pertumbuhan iman dan persekutuan yang sehat. Ajaran ini merujuk pada kebenaran Injil Kristus yang diwariskan oleh para rasul, termasuk pemahaman tentang siapa Yesus Kristus, bagaimana keselamatan diperoleh, dan bagaimana hidup sebagai pengikut-Nya. Rasul Yohanes memberikan instruksi yang sangat tegas: "Jika seseorang datang kepadamu dan tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerimanya di dalam rumahmu dan janganlah kamu menyambutnya." Perintah ini bukan sekadar nasihat biasa, melainkan sebuah teguran dan peringatan serius. Di zaman itu, para pengajar palsu seringkali menyusup ke dalam jemaat, membawa ajaran yang menyimpang dari kebenaran Injil. Ajaran sesat ini dapat merusak iman orang percaya, menimbulkan kebingungan, perpecahan, dan menjauhkan mereka dari sumber kehidupan yang sejati, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Kata "menerimanya di dalam rumahmu" dan "menyambutnya" memiliki makna yang lebih luas daripada sekadar memberikan tempat tinggal. Ini mencakup penerimaan dalam pengertian rohani: mendengarkan ajarannya, memberikan ruang dalam pemikiran dan hati, serta bahkan mendukung atau mempromosikannya. Yohanes melarang hal ini karena menerima ajaran yang salah berarti membuka pintu bagi pengaruh negatif yang dapat merusak keutuhan iman. Ini bukan tentang kekejaman, tetapi tentang kebijaksanaan dan perlindungan rohani bagi diri sendiri dan seluruh jemaat. Dalam kehidupan modern, prinsip ini tetap relevan. Kita hidup di era informasi di mana berbagai macam gagasan dan pandangan menyebar dengan cepat melalui berbagai media. Tidak semua informasi yang kita terima sesuai dengan ajaran Alkitab yang benar. Penting bagi kita untuk memiliki dasar yang kuat dalam firman Tuhan agar dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Ajaran yang sesat bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari penafsiran Alkitab yang menyimpang, penolakan terhadap doktrin-doktrin fundamental kekristenan, hingga ajaran yang mengutamakan pengalaman pribadi di atas firman Tuhan. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip 3 Yohanes 1:10 dalam kehidupan sehari-hari? Pertama, kita perlu memperdalam pengetahuan kita tentang firman Tuhan. Semakin kita mengenal kebenaran, semakin mudah kita mengenali kepalsuan. Kedua, uji setiap ajaran. Jangan menerima begitu saja apa yang dikatakan atau diajarkan orang lain, tetapi bandingkan dengan apa yang tertulis dalam Alkitab. Ketiga, hati-hati dalam memilih sumber informasi dan persekutuan. Hindari mereka yang secara konsisten menyebarkan ajaran yang meragukan atau menyimpang. Keempat, berani untuk berkata tidak. Jika suatu ajaran jelas-jelas bertentangan dengan firman Tuhan, kita memiliki tanggung jawab untuk tidak menerimanya atau bahkan menolaknya dengan kasih. Tujuan dari peringatan ini bukanlah untuk menciptakan sikap tertutup atau intoleran, melainkan untuk menjaga kemurnian iman dan melindungi umat Tuhan dari kehancuran rohani. Rasul Yohanes ingin memastikan bahwa jemaat tetap teguh berdiri dalam kebenaran Kristus, yang adalah satu-satunya jalan, kebenaran, dan hidup.