Hakim-Hakim 10:1 - Bangkitnya Para Pembela

"Setelah itu, bangkitlah Tola bin Pua, cucu Dido, seorang Isakhar; ia menjadi hakim atas Israel. Ia memerintah dua puluh tiga tahun lamanya."

Kisah Keberanian yang Terlupakan

Kitab Hakim-Hakim adalah catatan sejarah yang penuh dengan dinamika kehidupan bangsa Israel pasca-penaklukan Kanaan. Di tengah siklus pemberontakan, penghukuman, dan penebusan, muncullah figur-figur para hakim, pemimpin yang diutus Tuhan untuk menyelamatkan umat-Nya dari penindasan. Salah satu nama yang tercatat dalam silsilah para pemimpin ini adalah Tola bin Pua, dari suku Isakhar. Ayat pembuka dari pasal kesepuluh ini memperkenalkan sosoknya sebagai seorang yang bangkit untuk memimpin dan menjadi hakim atas Israel selama dua puluh tiga tahun. Periode yang cukup lama, menandakan stabilitas dan mungkin juga kedamaian yang relatif di bawah kepemimpinannya.

Simbol kepemimpinan dan keteguhan

Arti Sebuah Kepemimpinan

Meskipun detail tentang pelayanan Tola bin Pua tidak sedramatis tokoh-tokoh hakim lainnya seperti Gideon atau Simson, keberadaannya dalam narasi ini memiliki makna penting. Ia mewakili periode di mana Israel menemukan kembali keseimbangan dan ketertiban. Dua puluh tiga tahun adalah waktu yang cukup panjang untuk membangun kembali, mengayomi, dan membimbing bangsa yang rentan. Dalam konteks kitab Hakim-Hakim, di mana banyak periode kepemimpinan yang singkat dan diwarnai kegagalan, masa pemerintahan Tola bisa jadi merupakan sebuah anugerah.

Nama Tola sendiri memiliki arti "ulat" atau "kumbang kecil." Sebuah nama yang mungkin terdengar sederhana, namun dari suku Isakhar yang dikenal sebagai suku yang bijaksana dan berpengetahuan, Tola membawa kebijaksanaan dalam memimpin. Ia bukan seorang pejuang perkasa yang membebaskan Israel dari penindasan besar, melainkan seorang hakim yang menjaga stabilitas dan keadilan. Ini mengingatkan kita bahwa kepemimpinan tidak selalu identik dengan tindakan heroik di medan perang. Kadang, kepemimpinan yang efektif adalah yang mampu menjaga ketenangan, memberikan arahan yang benar, dan memastikan keadilan ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menghargai Periode Ketenangan

Kitab Hakim-Hakim sering kali menyoroti masa-masa krisis dan penyelamatan dramatis. Namun, ayat seperti Hakim-Hakim 10:1 mengajarkan kita untuk juga menghargai periode ketenangan dan stabilitas yang dibangun oleh para pemimpin yang setia. Tola bin Pua, meskipun mungkin tidak memiliki narasi yang panjang lebar, adalah bagian integral dari rencana Tuhan untuk memulihkan umat-Nya. Ia mengingatkan bahwa setiap peran, sekecil apapun kelihatannya, memiliki kontribusi yang berarti dalam gambaran besar karya Tuhan. Kepemimpinannya, walau sederhana, memberikan dasar bagi generasi selanjutnya untuk terus bertumbuh dalam iman dan ketaatan. Kisah hakim-hakim seperti Tola adalah pengingat bahwa Tuhan dapat menggunakan siapa saja, dari latar belakang apapun, untuk menjalankan kehendak-Nya dan memimpin umat-Nya menuju kedamaian.