Imamat 4:15

"Imam harus membakar semuanya ke atas mezbah, sebagai korban bakaran yang menyenangkan TUHAN. Tetapi untuk penghapusan dosa itu, yakni untuk pengampunan kesalahan, ia harus membakar kulit domba jantan itu di luar tempat perkemahan."

Memahami Persembahan dalam Imamat 4:15

Kitab Imamat merupakan panduan ilahi yang memberikan instruksi rinci mengenai cara umat Israel beribadah kepada Tuhan. Bagian ini khususnya berfokus pada berbagai jenis persembahan yang diperintahkan oleh Tuhan kepada Musa, yang memiliki makna teologis mendalam tentang dosa, kekudusan Tuhan, dan kebutuhan akan pendamaian. Imamat 4:15, yang merupakan bagian dari persembahan untuk penghapusan dosa, menjelaskan prosedur spesifik yang harus diikuti oleh para imam ketika mempersembahkan seekor domba jantan sebagai korban penghapus dosa bagi umat.

Perintah ini menyoroti dua elemen penting: sebagian dari persembahan dibakar di atas mezbah sebagai "korban bakaran yang menyenangkan TUHAN," sementara bagian lain, yaitu kulit domba jantan, harus dibakar "di luar tempat perkemahan." Pembakaran di atas mezbah melambangkan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan penyucian yang berkenan kepada-Nya. Ini adalah ungkapan ketaatan dan pengakuan atas kedaulatan Tuhan. Namun, instruksi untuk membakar kulit di luar perkemahan memiliki makna yang lebih spesifik terkait dengan sifat dosa.

Simbol Pendamaian dan Pemulihan

Simbol visual yang menggambarkan elemen-elemen penting dalam konteks persembahan.

Makna Simbolis dan Penerapan Modern

Dalam konteks perjanjian lama, membakar kulit domba jantan di luar perkemahan melambangkan bahwa penghapusan dosa bukanlah sesuatu yang boleh dibawa kembali ke dalam komunitas yang suci. Dosa itu harus disingkirkan sepenuhnya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan umat-Nya yang kudus. Hal ini juga mengingatkan kita pada dosa-dosa kita yang, meskipun telah diampuni melalui pengorbanan Kristus, tidak berarti kita harus terus-menerus hidup dalam kenangan dosa tersebut, melainkan fokus pada kehidupan baru dalam kebenaran.

Persembahan penghapus dosa dalam Perjanjian Lama adalah bayangan dan penunjuk ke arah pengorbanan sempurna Yesus Kristus. Yesus, Anak Domba Allah, telah memberikan diri-Nya sekali untuk selamanya, menggenapi semua tuntutan hukum dan menyelesaikan masalah dosa bagi kita. Sebagaimana kulit domba jantan dibakar di luar perkemahan, demikian pula Yesus menderita di luar gerbang Yerusalem (Ibrani 13:11-12), menanggung kutuk dosa kita agar kita dapat diperdamaikan dengan Tuhan.

Ketika kita merenungkan Imamat 4:15, kita diingatkan akan kebesaran anugerah Tuhan. Pengorbanan Kristus telah membebaskan kita dari beban dosa dan menyediakan jalan untuk hubungan yang kekal dengan Tuhan. Penerapan modern dari ayat ini bukan hanya tentang pemahaman sejarah agama, tetapi tentang keyakinan yang teguh pada karya penebusan Kristus. Kita dipanggil untuk hidup dalam pengampunan yang telah diberikan, membuang jauh-jauh segala bentuk dosa dalam kehidupan kita, dan hidup kudus di hadapan Tuhan, sebagaimana yang telah Dia sediakan bagi kita melalui pengorbanan-Nya yang mulia.

Pada akhirnya, Imamat 4:15, bersama dengan seluruh sistem persembahan dalam Perjanjian Lama, bertindak sebagai kaca yang memantulkan kebutuhan kita akan Juruselamat, dan sebagai tirai yang tersibak untuk mengungkapkan keagungan kasih karunia Tuhan yang dicurahkan kepada kita melalui Yesus Kristus. Pemahaman ini seharusnya menginspirasi kita untuk hidup dengan rasa syukur yang mendalam dan komitmen yang diperbarui untuk mengikut Dia.