Kejadian 24:58 - Perjalanan Ishak & Ribka

"Lalu mereka memanggil Ribka dan berkata kepadanya: "Maukah engkau pergi bersama orang ini?" Jawab Ribka: "Maukah.""

Kisah yang tercatat dalam Kejadian 24:58 merupakan momen krusial dalam narasi Alkitab, sebuah titik balik yang menentukan kelanjutan garis keturunan perjanjian. Ayat ini menggambarkan sebuah keputusan penting yang diambil oleh Ribka, seorang wanita muda yang takdirnya akan segera berubah secara drastis.

Setelah perjalanan panjang dan penuh harapan dari Mesopotamia, Eliezer, hamba Abraham, telah menemukan seorang gadis yang ditakdirkan untuk menjadi istri Ishak. Ribka, putri Betuel, telah menunjukkan kemurahan hati dan kesediaan yang luar biasa dalam memenuhi permintaan Eliezer di sumur, sebuah tanda yang dicari Abraham sebagai petunjuk Ilahi. Sekarang, tibalah saatnya untuk menerima tawaran yang mengikatnya dengan masa depan bangsanya.

Panggilan untuk memanggil Ribka datang dari keluarganya, yang kini dihadapkan pada keputusan yang tidak hanya mempengaruhi Ribka tetapi juga seluruh garis keturunan Abraham. Dalam konteks budaya pada masa itu, keputusan seperti ini melibatkan persetujuan keluarga, namun juga kehendak individu. Eliezer telah melakukan tugasnya dengan baik, dan kini giliran Ribka untuk memberikan responsnya.

Jawaban Ribka, "Maukah," singkat namun penuh makna. Kata sederhana ini menandakan penerimaan yang tulus terhadap rencana yang telah disusun oleh Allah melalui hamba-Nya. Ini bukan sekadar persetujuan pasif, melainkan sebuah kesediaan aktif untuk meninggalkan segala sesuatu yang dikenalnya—rumah keluarganya, saudara-saudaranya, dan mungkin juga tanah airnya—demi sebuah tujuan yang lebih besar yang belum sepenuhnya ia pahami. Keberanian dan imannya terpancar dari jawaban lugasnya.

Ilustrasi Perpisahan Ribka dari Keluarga Ilustrasi SVG sederhana yang menggambarkan Ribka berpamitan dengan keluarganya di depan tenda, siap memulai perjalanan dengan Eliezer. Perjalanan Dimulai

Keputusan Ribka ini merupakan sebuah tindakan iman yang besar. Ia tidak melihat langsung calon suaminya, tidak pula ia mengetahui sepenuhnya apa yang menantinya di tanah Kanaan. Namun, ia menaruh kepercayaannya pada Firman Tuhan yang disampaikan melalui Eliezer, dan juga pada keluarganya yang tampaknya juga melihat tanda-tanda yang ilahi.

Kisah Kejadian 24:58 memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana iman dan ketaatan dapat menjadi kunci dalam memenuhi kehendak Allah. Ribka, yang kemudian menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah keselamatan umat manusia, menunjukkan bahwa penerimaan terhadap panggilan Tuhan, bahkan ketika itu berarti pengorbanan, adalah langkah awal menuju berkat yang lebih besar.

Perjalanan Ribka dari Ur Kasdim ke Kanaan menandai dimulainya babak baru dalam kehidupan Ishak dan dalam rencana Allah untuk menciptakan sebuah bangsa dari keturunannya. Keputusan singkat namun teguh dari Ribka ini membuka jalan bagi lahirnya Yakub dan Esau, serta terus berlanjut hingga kepada Yesus Kristus. Oleh karena itu, ayat ini bukan hanya sebuah catatan sejarah, tetapi juga sebuah pengingat akan kuasa iman dan pentingnya kesediaan untuk mengikuti panggilan ilahi.