Kejadian 26:8 - Berkat dalam Ketaatan

"Dan ketika Abimelekh, raja orang Filistin, menjenguk dari jendela, ia melihat Ishak sedang bercanda dengan Ribka, istrinya."

Kisah

Kisah Ishak dan Ribka di Gerar

Kejadian pasal 26 mencatat sebuah episode penting dalam kehidupan Ishak, putra Abraham. Di tengah masa kelaparan yang melanda negeri itu, Ishak pergi ke Gerar dan tinggal di sana. Seperti yang pernah dilakukan ayahnya sebelumnya, Ishak juga menyembunyikan identitas Ribka sebagai istrinya, dengan alasan takut dibunuh karena kecantikan Ribka. Ia mengatakan bahwa Ribka adalah adiknya. Tindakan ini menunjukkan adanya pola perilaku yang diwariskan dan mungkin juga sebuah respon terhadap kondisi yang menekan. Situasi ini, meskipun mengandung unsur ketidakjujuran, pada akhirnya menyingkapkan berkat Tuhan yang luar biasa.

Tindakan Ishak menyembunyikan kebenaran tentang Ribka akhirnya terbongkar. Abimelekh, raja Gerar, yang sedang mengamati dari jendela, melihat Ishak dan Ribka sedang menunjukkan kemesraan layaknya sepasang suami istri. Hal ini membangkitkan kecurigaan Abimelekh, karena jika Ribka benar-benar adalah adik Ishak, maka tingkah laku mereka tidaklah sewajarnya. Peristiwa ini bukanlah sekadar gosip atau pengamatan biasa, melainkan sebuah momen krusial yang mengarah pada pengakuan dan perlindungan.

Pengakuan dan Berkat Tuhan

Segera setelah melihat kemesraan tersebut, Abimelekh memanggil Ishak dan menegurnya. Ia berkata, "Tentu ia isterimu. Mengapa engkau berkata: ia saudaraku?" (Kejadian 26:9). Teguran ini menunjukkan bahwa Abimelekh telah memahami kebenarannya dan ia juga menyadari potensi masalah yang bisa timbul akibat ketidakjujuran Ishak, terutama terkait dengan hak pernikahan dan kehormatan wanita. Namun, Alkitab mencatat bahwa Abimelekh tidak menghukum Ishak, melainkan justru mengeluarkan perintah kepada seluruh rakyatnya untuk tidak mengganggu Ishak dan Ribka, serta menegaskan bahwa siapa pun yang menyakiti mereka akan dihukum mati.

Lebih dari itu, Abimelekh mengakui bahwa Ishak pasti memiliki hubungan khusus dengan Tuhan. Ia berkata, "Tuhan telah memberkati engkau." Pernyataan ini sangat signifikan. Abimelekh, seorang bukan Israel, melihat dengan jelas bahwa di balik kehidupan Ishak, ada campur tangan ilahi yang nyata. Meskipun Ishak sempat melakukan kesalahan dengan menyembunyikan identitas istrinya, Tuhan tetap melindungi dan memberkati Ishak. Hal ini menunjukkan kemurahan dan kesetiaan Tuhan dalam menepati janji-Nya kepada keturunan Abraham, bahkan ketika umat-Nya menghadapi kesulitan atau melakukan kesalahan.

Kisah ini mengajarkan bahwa ketaatan kepada Tuhan, meskipun tidak selalu sempurna, tetap membawa berkat yang melimpah.

Ayat Kejadian 26:8 sendiri menjadi penanda momen pengungkapan identitas Ribka. Pengamatan Abimelekh tidak hanya mengungkap kebenaran tentang hubungan Ishak dan Ribka, tetapi juga membuka jalan bagi pengakuan atas berkat Tuhan yang menyertai Ishak. Abimelekh sendiri kemudian mengeluarkan dekrit yang melindungi Ishak dan istrinya, dan bahkan pada pasal yang sama dicatat bahwa Ishak menuai hasil panen yang sangat melimpah, bahkan seratus kali lipat, dan Tuhan memberkati dia dalam berbagai aspek kehidupannya. Kisah ini adalah bukti nyata bahwa Tuhan bekerja melalui berbagai cara, bahkan melalui pengamatan orang asing, untuk memanifestasikan kemuliaan dan kesetiaan-Nya kepada umat pilihan-Nya.