Kejadian 27:6 - Kisah Pengelabuan Yakub

Berkatalah Ribka kepada Yakub, anaknya: "Adapun aku telah mendengar ayahmu berbicara dengan Esau, saudaramu, katanya: Mintalah hasil buruan bagiku, dan sediakanlah bagiku makanan, supaya kumakan, lalu aku akan memberkati engkau, sebelum aku mati."

Rencana di Balik Tirai
Simbol dari strategi dan bayangan yang menyelimuti keputusan.

Latar Belakang Kisah

Pasal 27 dari Kitab Kejadian menceritakan sebuah kisah dramatis tentang tipu daya dan perebutan berkat kesulungan. Ishak, ayah Yakub dan Esau, telah tua dan penglihatannya kabur. Ia memanggil Esau, anak sulungnya, untuk memberikan berkat kesulungan kepadanya sebelum ia meninggal. Berkat kesulungan ini bukan sekadar warisan materi, tetapi juga pengakuan spiritual dan otoritas yang diberikan kepada anak sulung.

Namun, ada perjanjian spiritual sebelumnya antara Tuhan dan Abraham, kakek Yakub dan Esau, yang menyatakan bahwa keturunan yang lebih muda akan melayani yang lebih tua. Perjanjian ini seringkali diterjemahkan dalam konteks keluarga melalui berkat kesulungan. Ribka, ibu Yakub, mengetahui rencana Ishak untuk memberkati Esau. Ia sangat menyayangi Yakub dan percaya bahwa Yakublah yang seharusnya menerima berkat tersebut, sesuai dengan nubuat ilahi sebelumnya yang menyatakan bahwa yang lebih tua akan menjadi hamba kepada yang lebih muda.

Intrik Ribka dan Yakub

Ayat Kejadian 27:6 adalah momen krusial di mana Ribka mengungkapkan rencananya kepada Yakub. Ia telah mendengar percakapan Ishak dengan Esau, di mana Ishak meminta Esau untuk berburu dan menyiapkan makanan lezat baginya, sebagai syarat sebelum memberikan berkat. Ribka melihat ini sebagai kesempatan emas untuk merekayasa agar Yakub yang menerima berkat tersebut.

Rencana ini melibatkan penyamaran. Ribka menyuruh Yakub untuk mendapatkan dua anak kambing yang muda dan empuk dari kawanan, yang kemudian akan ia olah menjadi hidangan lezat seperti yang diminta Ishak. Setelah itu, Yakub diminta untuk menyelimuti tangannya dengan kulit kambing agar terasa berbulu seperti Esau, yang dikenal sebagai seorang pemburu yang bertubuh tegap dan berbulu. Dengan demikian, Ishak yang buta akan tertipu dan memberikan berkat kesulungan kepada Yakub.

Konsekuensi dan Pelajaran

Kisah ini menyoroti kerumitan hubungan keluarga, ambisi, dan bagaimana manusia berusaha mengendalikan jalannya peristiwa, bahkan dengan cara yang tidak jujur. Meskipun Ribka dan Yakub berhasil menipu Ishak, tindakan ini memiliki konsekuensi yang mendalam. Esau merasa dikhianati dan marah besar kepada Yakub, yang menyebabkan Yakub melarikan diri dari rumah untuk menyelamatkan diri.

Dari Kejadian 27:6, kita bisa belajar beberapa hal. Pertama, tentang pentingnya kejujuran dalam setiap aspek kehidupan. Kedua, tentang bahaya intrik dan manipulasi, sekecil apapun itu, karena seringkali berujung pada kehancuran hubungan dan timbulnya konflik. Ketiga, meskipun umat manusia seringkali gagal dalam upaya mereka, Tuhan tetap berdaulat atas rencana-Nya. Dalam kisah ini, berkat yang diberikan kepada Yakub, meskipun diperoleh melalui penipuan, akhirnya menjadi bagian dari rencana kekal Tuhan untuk melanjutkan garis keturunan yang membawa janji keselamatan. Namun, bukan berarti cara yang ditempuh dibenarkan. Kisah ini menjadi pengingat bahwa tujuan yang baik tidak membenarkan cara yang buruk.