Lalu naiklah Allah dari padanya, dari tempat Ia berfirman kepadanya.
Ayat Kejadian 35:13 mencatat momen krusial dalam perjalanan spiritual Yakub. Setelah mengalami pertemuan yang dahsyat dengan Allah di Betel (Kejadian 28:10-22) dan kemudian di Sukot (Kejadian 32:22-32), kali ini Allah kembali berfirman kepada Yakub di tempat yang sama, yang kembali ia dirikan sebagai monumen peringatan. Kejadian ini menekankan kesinambungan dan kesetiaan Allah dalam berinteraksi dengan umat-Nya, bahkan ketika umat-Nya tersebut sedang berada dalam proses pemulihan dan pemurnian.
Konteks sebelum ayat ini adalah pembersihan rohani yang dilakukan Yakub di Sikhem. Ia memerintahkan keluarganya untuk menyingkirkan segala berhala asing dan menyucikan diri, sebagai persiapan untuk kembali kepada Allah. Peristiwa ini terjadi setelah tragedi yang menimpa Dina, putrinya, dan pembalasan brutal yang dilakukan oleh Simeon dan Lewi. Yakub berada dalam posisi yang rentan, menghadapi konsekuensi dari tindakannya sendiri dan tindakannya keluarganya. Di tengah ketidakpastian dan ketakutan, Allah justru datang lagi kepadanya.
Dalam Kejadian 35:14, Yakub mendirikan tugu peringatan dari batu di tempat Allah berbicara kepadanya. Ia menuangkan minyak dan anggur ke atasnya, sebagai tanda penghormatan dan persembahan. Tindakan ini bukan sekadar ritual, melainkan pengakuan yang mendalam atas campur tangan ilahi. Tugu peringatan ini menjadi saksi bisu tentang kebesaran Allah yang telah berbicara, menuntun, dan hadir dalam kehidupan Yakub. Ini adalah refleksi dari firman Allah yang terpatri dalam hati Yakub, bukan hanya sekadar kejadian sesaat.
Ayat 35:13 sendiri, "Lalu naiklah Allah dari padanya, dari tempat Ia berfirman kepadanya," menggambarkan transisi dari dialog langsung antara manusia dan ilahi ke kedaulatan Allah yang kembali ke tempat-Nya. Kehadiran Allah yang begitu nyata, yang terasa dalam firman-Nya, kini kembali kepada ketinggian dan keagungan-Nya. Namun, ini bukanlah perpisahan total. Hubungan telah terjalin, dan janji-janji Allah tetap berlaku. Bagi Yakub, ini adalah pengingat bahwa meskipun Allah tidak selalu terlihat secara fisik, kehadiran-Nya tetap nyata melalui firman dan kuasa-Nya.
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya mendirikan 'batu-batu peringatan' dalam hidup kita. Batu-batu peringatan ini adalah momen-momen ketika kita merasakan kehadiran Allah yang kuat, ketika firman-Nya berbicara langsung kepada hati kita, atau ketika kita menyaksikan campur tangan-Nya yang luar biasa. Mengingat dan menghormati momen-momen tersebut akan memperkuat iman kita di masa-masa sulit. Kejadian 35:13 menggarisbawahi bahwa Allah adalah pribadi yang setia, yang terus berkomunikasi dan memimpin umat-Nya, bahkan ketika mereka sedang berjuang atau menghadapi ujian. Kehadiran-Nya yang ditinggikan tidak mengurangi keterlibatan-Nya, melainkan menegaskan kekuasaan dan kebesaran-Nya yang harus kita hormati.