Kejadian 35:20 - Batu Tugu Yakub

"Dan Yakub mendirikan batu tugu di atas kuburnya; itulah batu tugu kubur Rahel, sampai hari ini."
Simbol Batu Tugu dan Pemulihan

Kisah dalam Kitab Kejadian pasal 35 mengisahkan berbagai peristiwa penting dalam kehidupan Yakub dan keluarganya. Salah satu momen yang menyentuh hati terjadi saat Yakub kehilangan ibunya yang sangat ia cintai, Rahel, dalam perjalanan pulang ke tanah kelahirannya, Betlehem. Kematian Rahel saat melahirkan Benyamin, anak bungsunya, menjadi pukulan berat bagi Yakub. Di tengah kesedihan yang mendalam, Yakub melakukan sebuah tindakan yang menunjukkan betapa besar kasih dan pengakuannya terhadap Rahel. Ia mendirikan sebuah batu tugu di atas kubur Rahel. Ayat 20 dari pasal 35 menegaskan, "Dan Yakub mendirikan batu tugu di atas kuburnya; itulah batu tugu kubur Rahel, sampai hari ini."

Batu tugu ini bukan sekadar penanda fisik makam. Dalam tradisi kuno, mendirikan batu tugu sering kali memiliki makna yang lebih dalam. Ia menjadi simbol ingatan, penghormatan, dan pengakuan atas seseorang yang telah pergi. Bagi Yakub, batu tugu itu menjadi pengingat abadi akan cinta dan pengorbanan Rahel. Ia juga bisa menjadi penanda perjanjian dan janji. Di tempat yang penuh kesedihan itu, Yakub berupaya meneguhkan kembali imannya dan janji-janji Tuhan yang telah Ia terima. Perjalanan Yakub dipenuhi dengan berbagai cobaan, konflik, dan momen-momen keraguan, namun di tengah kehilangan, ia memilih untuk mengingat dan menghormati, serta berpegang pada dasar imannya.

Lokasi kubur Rahel di dekat Betlehem kemudian menjadi tempat yang bersejarah dan sangat penting dalam narasi Alkitab. Pernyataan "sampai hari ini" dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa penanda makam ini bertahan cukup lama dan dikenali oleh generasi-generasi berikutnya. Ini menggarisbawahi pentingnya kisah Rahel dan tindakan Yakub dalam memori kolektif umat Israel.

Kejadian 35:20 memberikan kita pelajaran berharga tentang arti kehilangan, kenangan, dan iman. Dalam menghadapi kesulitan, bahkan kesedihan yang tak terperi, kita dipanggil untuk tidak melupakan kebaikan, kasih, dan pengorbanan orang-orang yang telah membentuk hidup kita. Mendirikan "batu tugu" dalam kehidupan kita bisa berarti berbagai hal: mengingat pelajaran berharga dari masa lalu, menghargai warisan spiritual yang ditinggalkan, atau sekadar menjaga ingatan akan cinta yang tulus.

Lebih dari itu, ayat ini juga menyoroti kemampuan manusia untuk menemukan kekuatan iman bahkan di saat-saat tergelap. Yakub, setelah mengalami berbagai gejolak dalam hidupnya, termasuk penipuan dan pelarian, kini berada di titik di mana ia harus menghadapi kehilangan terbesar. Namun, ia tidak tenggelam dalam keputusasaan. Pembangunan batu tugu kubur Rahel adalah tindakan yang mencerminkan tekad untuk terus maju, sambil tetap membawa ingatan dan iman yang telah ditanamkan. Kisah ini menjadi pengingat bahwa di tengah perjalanan hidup, kita dapat menemukan pemulihan dan penguatan iman melalui pengakuan akan kasih dan kesetiaan Tuhan, serta melalui penghormatan terhadap mereka yang telah Tuhan berikan kepada kita.