"Adapun anak-anak Rahel: Yusuf dan Benyamin."
Ayat ini, meskipun singkat, memuat inti dari garis keturunan Yakub dari istri kesayangannya, Rahel. Dalam narasi besar Kitab Kejadian, setiap nama dan hubungan keluarga memiliki makna yang mendalam, mencerminkan janji-janji ilahi dan perkembangan umat pilihan Tuhan. Kejadian 35:24 secara spesifik menyoroti dua putra Rahel: Yusuf dan Benyamin. Mereka adalah dua permata terakhir dari keluarga Yakub, yang menjadi saksi dari banyak peristiwa dramatis dan transformasi spiritual dalam kehidupan ayah mereka.
Yusuf, putra sulung Rahel, adalah tokoh sentral dalam separuh kedua Kitab Kejadian. Kisahnya yang penuh dengan pengkhianatan saudara-saudaranya, perbudakan di Mesir, dan akhirnya kebangkitannya menjadi penguasa kedua di Mesir, adalah bukti nyata dari campur tangan Tuhan yang luar biasa. Melalui pengalamannya yang sulit, Yusuf tidak hanya menyelamatkan keluarganya dari kelaparan hebat, tetapi juga memenuhi rancangan Tuhan yang lebih besar untuk melestarikan keturunan Abraham, yang kelak akan menjadi bangsa Israel. Kehidupan Yusuf mengajarkan tentang pengampunan, kepercayaan pada pemeliharaan ilahi, dan bagaimana kejahatan manusia dapat diubah menjadi kebaikan oleh Tuhan.
Benyamin, adik bungsu Yusuf, memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dalam kisah keluarga Yakub. Ia adalah satu-satunya anak kandung Yakub yang lahir dari Rahel setelah Yusuf dibawa pergi. Kehadiran Benyamin sangat berarti bagi Yakub, yang sangat mencintai kedua putranya dari Rahel. Dalam peristiwa yang menguji saudara-saudara Yusuf ketika mereka datang ke Mesir untuk membeli gandum, Benyamin menjadi pusat perhatian. Kemarahannya dan ketakutan Yakub untuk melepaskan Benyamin menunjukkan betapa berharganya anak ini bagi mereka. Akhirnya, ketika Yusuf mengungkapkan jati dirinya, Benyamin adalah orang pertama yang dirangkulnya, melambangkan pemulihan dan penyatuan kembali keluarga. Benyamin juga merupakan leluhur dari suku Benyamin, salah satu dari dua belas suku Israel.
Kejadian 35:24 mengingatkan kita pada inti dari sebuah keluarga, pada ikatan kasih yang kuat antara ibu dan anak-anaknya, serta pada bagaimana dua orang anak dapat memainkan peran kunci dalam rencana keselamatan yang lebih luas. Rahel, meskipun hanya sebentar berada di akhir hidupnya, meninggalkan warisan yang tak ternilai melalui dua putranya. Yusuf dan Benyamin mewakili harapan, pemulihan, dan kelangsungan hidup umat pilihan Allah di tengah berbagai tantangan dan ujian yang mereka hadapi. Ayat ini adalah pengingat bahwa bahkan dalam peristiwa-peristiwa pribadi yang paling intim, kita dapat melihat jejak campur tangan ilahi yang bekerja untuk kebaikan yang lebih besar.