"Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, maka surutlah airnya, sehingga orang Israel dapat berjalan melalui tempat yang kering di tengah-tengah laut itu."
Keluaran 14:27 mencatat salah satu peristiwa paling dramatis dan transformatif dalam sejarah bangsa Israel: Laut Merah terbelah. Peristiwa ini terjadi setelah bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir, dalam perjalanan mereka menuju tanah perjanjian. Mereka dihadapkan pada situasi yang tampak mustahil: di belakang mereka, tentara Firaun yang murka mengejar, dan di depan mereka, Laut Merah membentang luas, tak dapat ditembus.
Dalam kepanikan dan ketakutan, bangsa Israel berseru kepada Tuhan dan menuduh Musa membawa mereka untuk mati di padang gurun. Namun, Tuhan melalui Musa menunjukkan kuasa-Nya yang luar biasa. Perintah Musa untuk mengulurkan tangan ke atas laut adalah kunci untuk membuka jalan yang sebelumnya tidak ada. Air laut terbelah, menciptakan dinding-dinding air di kedua sisi, dan menyediakan jalan yang kering bagi seluruh bangsa Israel untuk menyeberang dengan aman.
Ayat ini bukan hanya tentang sebuah peristiwa historis, tetapi juga sebuah manifestasi kekuatan ilahi yang mengatasi segala rintangan alamiah. Ini adalah bukti nyata dari janji Tuhan untuk membebaskan umat-Nya dan membimbing mereka menuju keselamatan. Mukjizat ini menegaskan kedaulatan Tuhan atas alam semesta dan kesetiaan-Nya kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub.
Peristiwa Laut Merah memiliki dampak yang mendalam bagi bangsa Israel. Selain pembebasan fisik dari Mesir, mukjizat ini menanamkan iman dan rasa percaya yang baru kepada Tuhan. Mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Ketakutan mereka berubah menjadi kekaguman, dan keraguan mereka berganti keyakinan. Seluruh perjalanan bangsa Israel selanjutnya sering kali merujuk kembali pada peristiwa monumental ini sebagai penanda kemampuan Tuhan yang tak terbatas.
Bagi pembaca modern, Keluaran 14:27 tetap menjadi sumber inspirasi. Ini mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi kesulitan yang tampaknya tak teratasi, kita dapat bersandar pada iman. Tuhan sanggup membuka jalan di tengah keputusasaan, memberikan harapan ketika segalanya tampak suram, dan membawa kita melewati badai kehidupan. Ketaatan Musa dalam mengulurkan tangan, serta keberanian bangsa Israel untuk melangkah di atas dasar laut yang kering, mengajarkan pentingnya tindakan iman setelah menerima firman Tuhan.
Kisah ini menggarisbawahi tema pembebasan, perlindungan ilahi, dan pemeliharaan Tuhan atas umat-Nya. Ia mengingatkan bahwa Tuhan selalu bekerja untuk kepentingan mereka yang percaya kepada-Nya, bahkan dalam situasi yang paling genting sekalipun. Mukjizat Laut Merah adalah narasi abadi tentang bagaimana campur tangan ilahi dapat mengubah nasib, memberikan kemenangan atas musuh, dan membuka jalan menuju masa depan yang penuh janji.