Keluaran 18:10
"Berkatalah Yitro: "Terpujilah TUHAN, yang telah menyelamatkan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan Firaun, dan yang telah melepaskan bangsa itu dari bawah tangan orang Mesir."
Ayat yang begitu kuat ini berasal dari Kitab Keluaran, pasal 18, ayat 10. Kata-kata ini diucapkan oleh Yitro, seorang imam di Midian dan ayah mertua Musa, saat ia mendengar semua yang telah Allah lakukan untuk bangsa Israel. Pengakuan ini bukanlah sekadar pujian biasa, melainkan sebuah pengakuan iman yang mendalam akan kebesaran dan kuasa Allah yang bekerja secara nyata dalam sejarah umat-Nya. Frasa kunci, "Keluaran 18 10", mengingatkan kita pada momen penting ketika mukjizat pembebasan dari perbudakan Mesir telah terjadi, dan dampak ilahi-Nya terus bergema.
Keluaran dari tanah Mesir adalah salah satu peristiwa paling monumental dalam sejarah Israel. Itu bukan hanya perpindahan fisik dari satu tempat ke tempat lain, tetapi sebuah pembebasan spiritual dan nasional yang dikawal langsung oleh tangan Tuhan. Yitro, sebagai orang luar, mampu melihat dan mengakui campur tangan ilahi yang luar biasa. Ia melihat bagaimana Allah tidak hanya membebaskan bangsa Israel dari rantai perbudakan fisik, tetapi juga dari penindasan dan kekejaman bangsa Mesir, termasuk ancaman dari Firaun sendiri. Pujian Yitro menyoroti sifat penyelamat Allah, sebuah tema yang berulang dalam seluruh narasi Alkitab.
Pengakuan Yitro juga menggarisbawahi pentingnya melihat dan merayakan perbuatan Allah dalam kehidupan kita dan dalam dunia di sekitar kita. Seringkali, dalam kesibukan sehari-hari, kita mungkin luput memperhatikan bagaimana Tuhan bekerja. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh kisah ini, ada kalanya kebesaran-Nya begitu nyata sehingga sulit untuk diabaikan. Momen-momen penolongan, pemeliharaan, dan pembebasan, sekecil apa pun itu, adalah bukti kasih dan kuasa-Nya yang tidak pernah padam. Ayat Keluaran 18 10 menjadi pengingat untuk selalu bersyukur dan memuliakan Tuhan atas segala kebaikan-Nya.
Lebih jauh lagi, ayat ini juga menekankan kedaulatan Allah atas segala bangsa dan penguasa dunia. Firaun, yang dianggap sebagai penguasa terkuat di zamannya, pada akhirnya tunduk pada kehendak Allah. TUHAN yang membebaskan umat-Nya adalah TUHAN yang sama yang memiliki kendali atas sejarah dan nasib setiap bangsa. Pengakuan Yitro ini memberikan perspektif tentang siapa yang benar-benar berkuasa, dan bagaimana kekuatan manusia, betapapun besarnya, tidak dapat menandingi kekuatan Pencipta langit dan bumi. Keberhasilan Musa dalam memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir adalah hasil dari kepemimpinan ilahi yang terwujud melalui hamba-Nya.
Memahami dan merenungkan pesan dari Keluaran 18 10 dapat memberikan kekuatan dan pengharapan. Di tengah tantangan hidup, kita diingatkan bahwa ada Tuhan yang berkuasa yang telah dan akan terus bekerja untuk membebaskan umat-Nya. Pujian Yitro adalah undangan bagi kita semua untuk melihat kebesaran-Nya dalam setiap aspek kehidupan, dan untuk senantiasa mempersembahkan rasa syukur serta pujian kepada-Nya. Kelepasan yang diberikan Tuhan adalah bukti nyata kasih setia-Nya yang tidak terbatas.