Keluaran 29:36

"Juga setiap hari mestilah kau persembahkan seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa, dan kau harus menyucikan mezbah itu, pada waktu kau menguduskannya, dengan memperdamaikan orang untuk keselamatanmu."

Simbol Penyucian dan Pengudusan

Ayat Keluaran 29:36 membawa kita pada inti dari ritual penyucian dan pengudusan yang diperintahkan oleh Tuhan kepada Musa, khususnya terkait dengan penetapan Harun dan anak-anaknya sebagai imam-imam di Kemah Suci. Perintah ini bukan sekadar serangkaian aturan teknis, melainkan sebuah gambaran mendalam tentang rencana ilahi untuk menyediakan jalan bagi umat-Nya untuk mendekat kepada-Nya dalam kesucian.

Dalam konteks sejarahnya, lembu jantan muda yang dipersembahkan setiap hari sebagai korban penghapus dosa memiliki makna yang sangat krusial. Dosa selalu menjadi penghalang antara manusia dan Tuhan yang kudus. Tanpa adanya sarana penebusan dosa, manusia tidak dapat berdiri di hadapan hadirat Tuhan. Korban ini menjadi lambang dari pengampunan yang akan datang, sebuah bayangan dari korban yang lebih sempurna yang akan menghapus dosa dunia.

Penyucian mezbah yang disebutkan dalam ayat ini juga sangat signifikan. Mezbah adalah tempat di mana korban dipersembahkan, tempat di mana pertobatan diakui dan pengampunan diterima. Dengan menyucikan mezbah, Tuhan memastikan bahwa tempat persekutuan antara diri-Nya dan umat-Nya bebas dari segala noda dosa. Proses penyucian ini menunjukkan keseriusan Tuhan dalam menjaga kekudusan-Nya sekaligus menyediakan akses bagi umat-Nya.

Frasa "mempersembahkan korban penghapus dosa" dan "menyucikan mezbah" secara bersamaan menekankan pentingnya pembersihan dari dosa sebelum seseorang dapat melayani Tuhan atau bahkan mendekat kepada-Nya. Hal ini juga menegaskan bahwa pelayanan kepada Tuhan harus didasarkan pada dasar yang murni dan kudus. Harun dan putranya, sebagai para imam, harus terlebih dahulu disucikan agar mereka dapat dengan layak menjadi perantara antara Tuhan dan umat Israel.

Lebih jauh lagi, ayat ini berbicara tentang "mempersembahkan orang untuk keselamatanmu." Ini adalah titik krusial yang seringkali terlewatkan. Korban dan penyucian bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang lebih besar: rekonsiliasi dan keselamatan bagi umat Tuhan. Melalui pengorbanan ini, Tuhan menyediakan cara bagi umat-Nya untuk tidak hanya mendapatkan pengampunan, tetapi juga untuk dapat hidup dalam hadirat-Nya dan mengalami keselamatan yang ditawarkan.

Dalam perspektif yang lebih luas, Keluaran 29:36 merupakan bagian dari narasi besar penebusan. Gambarannya tentang korban lembu jantan muda yang berulang-ulang menunjuk kepada satu korban yang sempurna: pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Seperti lembu jantan muda yang menyucikan mezbah dan memperdamaikan orang, pengorbanan Kristus menyucikan kita dari dosa, mendamaikan kita dengan Allah, dan menyediakan jalan yang kekal bagi kita untuk masuk ke dalam hadirat-Nya. Rencana ilahi yang digambarkan dalam ayat ini adalah janji tentang penebusan dan pemulihan yang akan digenapi sepenuhnya dalam Kristus, membawa kita pada keselamatan yang sejati dan kekal.